Atlit Panahan Indonesia Riau Ega Ikut Seleknas
Laporan Frans Watu
Jakarta, NTTOnlinenow.com – Sebanyak 8 atlit putri dan 7 atlit putra panahan Indonesia ikut seleksi nasional (Seleknas) Tim Nasional Olimpiade Tokyo. Seleknas yang berlangsung di lapangan Panahan Senayan, Jakarta Selatan. Hari pertama Seleknas berlangsung dari pukul 08.00 – 16.00 wib.
Kehadiran atlit papan atas Jawa Timur seperti Riau Ega Agatha Salsabila, Diananda Choirunisa dan Asifa Nur Haenza memberikan warna dan tekanan bagi atlit penghuni Pelatnas. Terlebih Riau Ega dan Diananda yang tampil konsisten sejak babak praqualifikasi hingga babak aduan.
Pada nomor recurve putra diluar dugaan Hendra Purnama (DIY) terlempar ke dasar klasemen. Hendra peraih medali emas Sea Games Manila finish di nomor 6 setingkat di atas Richard Maulana Irfan (DKI) yang menduduki juru kunci.
Tampil konsisiten sejak awal, Riau Ega menunjukkan bahwa dirinya masih layak disebut pemanah papan atas. Hadirnya Lilies Handyani sebagai coach yang mendampinginya, Riau Ega seperti ingin menjawab keraguan segelintir orang bahwa dirinya tak bisa menebus persaingan di elit nasional lagi.
Riau Ega is back, dia menjawab dengan melesatkan busur panah bagaikan Robin Hood si pencuri yang baik hati, dan mampu memimpin klasemen sementara dengan skor tertinggi 1633. Kejutan di nomor putra, runner up sementara ditempati Lisnawanto Putra Aditya (DIY) sedangkan dua atlit penghuni pelatnas Arif Dwi Pangestu (DIY) dan M.Hanif Wijaya (Jambi) menempati urutan 3 dan 4, sedangkan Alfianto Bagas (Jateng) menempati urutan 5.
Pada nomor putri tidak banyak kejutan yang terjadi. Diananda Choirunisa (Jatim) masih memimpin di urutan pertama dengan total skore 1567, dua atlit Pelatnas Titik Kusumawardhani (DIY) dan Rezza Octavia (Papua) menempati urutan 2 dan 3 klasemen sementara. Sedangkan Asifa Nur Haenza (Jatim) berhasil menggeser dominasi penghuni Pelatnas di urutan 4.
Seperti pengamatan kami Linda Lestari (Kalteng) harus terdepak dari pusaran 4 besar, Linda finish di urutan 7 sedangkan urutan 5 ditempati Ratna Humaira Khaerunisa (Jabar), Suci Dwi Megasari (Lampung) diurutan 6 dan Ratu Syahla (Kalsel) menempati juru kunci.
Panahan merupakan salah salah satu cabang olahraga unggulan, walaupun pelatnas awal terjadi sedikir gejolak, namun berkat kesolitan PB Perpani dan ledeaship Manejer Timnas situasi kini makin kondusif. Hal ini tergambar dari suasana di camp pelatnas hotel Aryaduta, Jakarta Selatan.
Sosok Iksan Ingratubun sebagai Tim Manejer dan Tim Satgas Olimpiade mampu membuat kondisi pelatnas sebagai rumah besar dengan keceriaan, canda tawa para atlit dan pelatih seolah tidak terjadi gap diantara mereka.
Kondisi Pelatnas kali ini jauh lebih baik dari tahun kemarin, kami mendapat suasana yang nyaman penuh keceriaan, makanannya cukup bervariatif, para atlit benar enjoy berlatih dan siap mengejar target yang dibebankan kepada kami, tegas salah seorang pengurus yang enggan disebutkan namanya.
“Sebagai official tim kita terus menjaga keharmonisan antara sesama atlit, pelatih maupun pengurus. Kita sebagai pengurus coba berbicara dari hati ke hati, apa yang atlit butuhkan sehingga mereka tetap fokus pada menu latihan. Emang berat tapi itulah tugas tim maneger”, tegas Iksan Ingratubun di GBK Senayan.
Seleknas turut disaksikan Tim Review Kemenpora Prof.Dr.Moch Asnawi,M.Pd. yang hadir menyaksikan jalannya seleksi hingga akhir. Ada 9 orang Tim Review yang terdiri dari unsur Akademisi , KONI dan KOI. Tim ini dibentuk untuk melakukan monotoring, menganalisa peluang Indonesia baik di Olympic Games maupun Sea Games.
Sementara itu KONI menyambut baik seleksi nasional yang dilakukan Perpani. Diharapkan dari seleknas kita dapat menghasilkan atlit yang terbaik untuk kita kirim ke Olimpiade Tokyo, tegas Doddy Gambiro Binpres KONI dan anggota Tim Review Kementrian Pemuda dan Olahraga.
Disinggung masalah try out dipaparkan, dalam masa pandemic dan disaat ekonomi dunia yang tidak sehat, maka untuk try out pemerintah memilih event yang bisa dimanfaatkan tim kita ke Olimpic seperti Kejuaraan Dunia Panahan Juni nanti di Paris. Disana masih terbuka peluang untuk kita menambah tiket beregu Olimpiade, tegas Doddy Gambiro yang turut hadir menyaksikan jalannya Seleknas di Lapangan GBK Senayan.