Pemkab Belu Tetapkan Tanggap Darurat 14 Hari Kedepan

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Penjabat Bupati Belu Zaka Moruk mengatakan, Pemkab Belu menetapkan tanggap darurat selama14 hari kedepan terhitung sejak Kamis (8/4/2021) kedepan.

Dijelaskan, penetapan tanggap darurat bencana selama 14 hari kedepan oleh Pemkab Belu guna membantu warga korban banjir di wilayah Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk awal pekan lalu.

Zaka menuturkan, saat ini ada 148 KK atau 525 jiwa yang terdampak bencana dan harus dievakuasi ke gereja GMIT Motamaru dan Paroki Nurobo Kabupaten Malaka, NTT. Pemerintah harus memberi makan untuk 105 KK di GMIT Motamaru dan 43 KK di paroki Nurobo.

“Kita sudah koordinasi, selama 14 hari kedepan tanggap darurat untuk membiayai pengungsi korban bencana yang kita evakuasi,” kata dia.

Lanjut dia, Pemkab Belu menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak terlibat baik dari TNI, Polri yang terlibat bangun dapur umum juga pihak kesehatan telah berpartisipasi membantu penanganan bencana di Tasain.

“Untuk kebutuhan sehari-hari para pengungsi terpenuhi, hanya kita butuh dukungan untuk tim kesehatan dalam penanganannya sehingga tidak timbuk penyakit yang tidak didinginkan,” ujar dia.

Masih menurut Kepala Keuangan Setda Propinsi NTT itu, hal lain kaitan bebrapa sarana prasarana sudah kita rapat untuk segera mendata dan laporkam ke Gubernur tentang kondisi mana yg ditangani kewenangan Belu, Propinsi dan Pusat.

“Perintah Pak Gubernur melihat pengungsi di Tasain untuk segera perbaiki rumah warg, karena tidak boleh lama warga terganggu psikologi,” ujar Zaka.

Disampaikan, untuk Irigasi Maubusa kewenangan Propinsi sudah diambil langkah-langkah guna diperbaiki karena persiapan tanam asep (april-september). Sementara kondisi di Fatuketi kita minta dukungan dengan bibit untuk warga kembali menanam.

Ditambahkan, hingga dengan saat ini kondisi kota Belu cukup terkendali hanya sedikit mengalami gangguan jaringan listrik dan telkomsel. Untuk stok pangan dan sembako ditegaskan agar selalu pantauan sehingga tidak ada lonjakan harga.

“Untuk kerugian yang diakibatkan bencana belum kita data secara keseluruhan. Kita akan rapat besok untuk data itu selanjutnya dilaporkan ke Gubernur,” tutup Zaka.