Dinkes Belu Gelar KIE Keamanan Pangan Tahap III

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Belu gelar kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tahap III bertempat di Hotel Nusantara Dua, Belu wilayah Timor Barat perbatasan RI-RDTL, Senin (21/9/2020).

Kegiatan KIE tahap terakhir tahun 2020 resmi dibuka oleh Wakil Bupati Belu, J. T Ose Luan. Hadir dalam KIE Kadis Dinkes Belu dr. Joice Manek, Kepala BPOM Atambua, Koordinator Posko peserta KIE serta 100 warga dari Atambua Barat sasaran KIE.

Menurut Ose, pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling utama. Pangan harus ditempatkan sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Dengan demikian keamanan pangan berfungsi strategis dalam upaya perlindungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujar dia.

Dituturkan bahwa, keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk pencegahan pangan dari pencemaran biologis yang dapat menganggu, merugikan membahayakan kehidupan manusia sehingga aman untuk dikonsumsi.



“Kita semua bertanggungjawab dengan kemanan pangan di Kabupaten Belu, pemerintah selalu melakukan perlindungan dan sosialisasi kepada konsumen maupun produsen tentang keamanan pangan,” ungkap Ose.

Mantan Sekda Belu itu minta produsen berwajib menjadi mutu dan keamanan pangan yang diproduksi sedangkan konsumen diharapkan jadi tim pemahaman tentang keamanan pangan sehingga jadi konsumen yang cerdas.

Tambah Ose, mempersiapkan generasi emas di masa mendatang sangat sulit jika persoalan makanan ini masih menjadi serius. Karena itu diajak kerjasama dengan peran masing-masing dengan distribusi makanan yang disalurkan atau didistribusikan ke warga untuk di konsumsi.

Diketahui, tujuan kegiatan KIE untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar dapat melindungi dirinya dari pangan yang tidak berkepentingan bagi tubuh.

Kegiatan KIE tahap I telah dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2020 dengan sasaran 100 orang warga Kecamatan Atambua Selatan dan tahap II pada 25 Agustus lalu dengan sasaran 100 warga Kecamatan Kota Atambua.