Canangkan Program TJPS, Bupati Belu Tanam Simbolis Jagung di Lahan 20 Hektare Desa Fatuketi

Bagikan Artikel ini

Atambua, NTTOnlinenow.com – Mencanangkan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), Bupati Belu, Willybrodus Lay melakukan penanaman secara simbolis jagung jenis lamuru dan hibrida di atas lahan seluas 20 hektare yang terletak di Dusun Ainiba, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu wilayah Timor Barat perbatasan RI-RDTL, Senin (14/09/2020).

Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) merupakan salah satu program unggulan Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat. Turut hadir dalam kegiatan itu, Kapolres Belu, AKBP Khairul Saleh, Dandim 1605/Belu, Letkol Inf. Wiji Untoro, Kajari Belu, Alfons Loemau, Kabid Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Steven Lay, Pimpinan OPD, pendamping TJPS dan Camat Kakuluk Mesak serta warga desa Fatuketi.

Menurut Bupati Lay, warga masyarakat Desa Fatuketi harus bersyukur karena Bendungan Rotiklot memberi manfaat yang sangat besar terhadap aktivitas pertanian warga. Bendungan Rotiklot sebelumnya hanya menampung air, namun setelah mendapatkan izin dari Kementerian PUPR maka airnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang pertanian.

“Karena itu, warga masyarakat manfaatkan air bendungan secara optimal dan bertanggung jawab demi meningkatkan kesejahteraan hidup,” pinta Lay.

Ditambahkan, Dusun Ainiba, Desa Fatuketi dipilih sebagai tempat TJPS karena memiliki potensi tanah yang subur dengan ketersediaan air yang sangat cukup. “Masyarakat harus rajin karena, hasil panen nanti untuk masyarakat,” tandas dia.

Lebih lanjut diminta juga kepada Dinas Peternakan melakukan pendampingan agar masyarakat juga menanam jagung berumur 72 hari untuk pakan ternak melalui sistem pengawetan pakan (silase) demi ketersediaan pakan bernutrisi bagi ternak saat musim kemarau.

Sementara itu, Kadis Pertanian Kabupaten Belu Gerardus Mbulu mengatakan, TJPS merupakan program Gubernur NTT dalam rangka meningkatkan ekonomi warga sekaligus ketahanan pangan.

Konteks wilayah Belu memiliki potensi lahan cukup menjanjikan dan ketersediaan air dari Bendungan Rotiklot, maka dipilih Ainiba sebagai lokasi kegiatan.

“Terima kasih Pak Bupati atas upaya-upaya yang dilakukan sehingga kita mendapatkan izin penggunaan air Bendungan Rotiklot dari Kementerian PUPR, sehingga kita bisa menggunakan air dari Bendungan Rotiklot,” ujar dia.

Lanjut Mbulu, lahan yang disediakan kurang lebih 300 hektar dan yang sudah diolah seluas 100 hektar serta rencana akan ditanam 50 hektar dan pada hari ini kita akan menanam seluas 20 hektar.

“Kita hanya siapkan lahannya saja. Untuk ketersediaan benih, pupuk dan fasilitas lainnya sudah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi NTT,” sebut dia.

Dia juga berharap, agar warga masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani harus bahu-membahu bersama pimpinan wilayah kecamatan dan desa serta penyuluh agar program ini bisa berjalan baik. (YB/Advetorial-dinas Kominfo Belu)