Pemerintah NTT Siap Gelar Expo Kreatif Anak Negeri 2020

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Pemerintah NTT bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kupang, BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT , dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) NTT akan menggelar Expo Kreatif Anak Negeri 2020 yang sedianya dilaksanakan pada 16- 17 September bertempati di Millenium Ballroom Kupang.

Hal ini terungkap dalam kegiatan press conference Expo Kreatif Anak Negeri 2020 yang dimoderatori Kepala Biro Ekonomi Setda NTT, Lery Rupidara di Kupang, Kamis (10/9/2020).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan, pilar utama struktur ekonomi riil Nusa Tenggara Timur (NTT) bertumpuh pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan total pelaku UMKM sebanyak 99 persen atau berjumlah 105.180 unit, sedangkan satu persennya adalah pelaku usaha menengah dan besar.

Ia mengatakan, jumlah UMKM dimaksud merupakan suatu kekuatan besar dalam arti kualitas dan kuantitas jika dikembangkan dengan baik. Kurang bergeliatnya sektor riil UMKM antara lain disebabkan oleh faktor pilihan core business/produk, manajemen, keuangan, market termasuk digitalisasi yang kurang ekspansif.

“Pemerintah memiliki kepedulian terhadap pemulihan ekonomi dengan berbagai strategi dan kebijakan. Namun menjadi pertanyaannya apakah likuiditas perbankan bisa diakses masyarakat,” kata Nyoman.



Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) NTT, Lidya Kurniawan Christyna menjelaskan, pemerintah mengalokasikan lebih dari Rp607 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional yang mencakup klaster perlindungan sosial (PKH, Kartu Sembako, Bansos Sembako, Bansos Tunai, Kartu Pra Kerja, Subsidi Listrik, BLT Dana Desa). Selain itu klaster sektoral/Pemda, klaster pembiayaan usaha, klaster insentif usaha dan klaster UMKM. Nilai ini tentunya belum termasuk dana APBD yang dialokasikan Pemda NTT untuk pembiayaan penanganan kesehatan dan perlindungan sosial.

“Dalam program PEN, lebih dari Rp123 triliun khusus dialokasikan untuk UMKM, diantaranya untuk subsidi bunga, penempatan dana untuk restrukturisasi dan penyaluran kredit baru, penjaminan modal kerja dan insentif pajak untuk UMKM. Bahkan terbaru pemerintah juga menyalurkan bantuan produktif usaha mikro (BPUM) bagi para pelaku usaha mikro,” papar Lidya.

Ia menyatakan, berbagai program ini menunjukkan bahwa, selain aspek kesehatan, penyelamatan UMKM menjadi fokus utama pemerintah mengingat UMKM telah terbukti mampu menjadi lokomotif pergerakan ekonomi nasional. Untuk itu keterlibatan dan peran serta semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, para pelaku usaha maupun stakeholder lainnya sangat dibutuhkan.
“UMKM sebagai lokomotif pergerakan ekonomi harus diperhatikan . Alokasi dana untuk UMKM bertujuan untuk pemulihan ekonomi,” kata Lidya.

Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT, Seylvia Peku Djawang menyatakan, memang omset dan usaha mengalami penurunan, tapi UKMK tetap geliat di tenga situasi sulit pandemi covid-19 bila dibandingkan dengan pelaku usaha lain. Diharapkan kegiatan Expo UMKM Kreatif Anak Negeri 2020 menjadi awal pergerakan ekonomi di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang yang menjadi peserta kegiatan expo yang sedianya dilaksanakan pada 16- 17 September di Kupang. Tentunya ada sebuah optimis bahwa kerja seperti ini tetap dijalankan.

“Dalam kegiatan expo, kita akan optimalkan pembeli dalam daerah karena sulit menghadirkan pembeli dari luar daerah,” ungkap Seylvia. (NTT-Leo)