Pelatihan Membuat Ransum Bahan Aktif Kelor Khas NTT Bagi Kelompok Peternak Ayam Kampung di Kelurahan Naimata

Bagikan Artikel ini

Oleh Dede Rival Novian, M. Si
Secara turun temurun, sebagian masyarakat di Kelurahan Naimata Kecamatan Maulafa Kota Kupang berternak ayam kampung. Mereka memelihara ayam kampung tersebut secara tradisional dengan jumlah kepemilikan ayam kampung sekitar 5-10 ekor per keluarga. Tujuan pemeliharaan ternak ayam kampung tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi, terutama protein hewani dalam bentuk daging dan telur.

Selain itu, ternak ayam kampung juga dapat menambah penghasilan ekonomi mereka. Namun, pemeliharaan ternak ayam secara tradisional menyebabkan jumlah populasi ayam kampung yang mereka pelihara cenderung tidak bertambah. Hal ini dikarenakan kekuragan pengetahuan mengetahui nutrisi dan kesehatan ayam kampung. Dengan memberikan pakan seadanya, ayam kampung yang mereka pelihara tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya, akibatnya ayam menjadi kurus dan gampang terserang penyakit.

Dengan adanya kegiatan pelatihan pembuatan ransum berbahan aktif daun kelor khas NTT, dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam membuat ransum ayam kampung yang baik. dengan kemampuan tersebut, jumlah populasi ayam kampung yang mereka pelihara akan meningkat. Hal ini dikarenakan dalam ransum tersebut terdapat nutrisi yang penting bagi ayam, terutama protein dan energi.

Sehingga metabolisme dan sistem percernaan ayam kampung tersebut dapat bekerja secara optimal. Selain itu, di dalam ransum tersebut juga terdapat daun kelor yang dapat berkhasiat sebagai herbal bagi ayam kampung tersebut. Daun kelor di dalam banyak penelitian dapat melancarkan pencernaan ayam kampung karena dapat membunuh bakteri jahat dan cacing di dalam pencernaan ayam tersebut. (Dede Rival Novian, M. Si – Lecturer at Biochemistry, Faculty of Veterinary Medicine, University of Nusa Cendana)