Rumah Pangan Kita, Program Bulog Dekatkan Produk Bulog Dengan Warga

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Perum Bulog menghadirkan Rumah Pangan Kita atau yang dikenal RPK guna membantu warga masyarakat untuk memperoleh produk atau komoditi Bulog dengan mudah.

“Keberadaan RPK untuk dekatkan produk Bulog dengan warga,” ujar Kepala Bulog sub drive Atambua, Naomi Uly kepada media, Senin (20/7/2020).

Dijelaskan, keberadaan RPK khususnya di Bulog Atambua sejak tiga tahun lalu dan telah tersebar hingga ke pelsok desa di dalam tiga wilayah Kabupaten di perbatasan Indonesia dengan Timor Leste.

Lanjut dia, saat ini jumlah agen atau sahabat RPK dalam wilayah kerja Bulog Atambua sebanyak 278 RPK. Adapun sebaran RPK yakni, di Kabupaten Belu sebanyak 178 agen RPK, Malaka sebanyak 51 RPK dan Timor Tengah Utara sebanyak 49 RPK.

“Kita kerjasama dengan warga, dan saat ini RPK Bulog telah tersebar dalam kota bahkan sampai ke desa-desa,” terang Naomi.

Lanjut Naomi bahwa, syarat bagi warga untuk dapat atau menjadi agen Rumah Pangan Kita sangat mudah, warga cukup foto copy KTP, KK dan SIUP, SITU.



Namun, apabila SITU SIUP tidak ada seperti pada kios-kios kecil cukup minta surat keterangan dari Kelurahan atau Desa. Kemudian dimasukkan ke Kantor Bulog dan langsung diproses.

“Setelah itu warga bisa peroleh produk-produk Bulog seperti yang ada yakni, beras, minyak goreng, terigu dan gula,” terang Naomi.

Lanjut dia, keberadaan RPK program Bulog di wilayah Bulog Atambua kurang lebih sekira tiga tahun. Tetapi ditahun ini lebih bertambah banyak RPK dan terbuka bukan saja pengusaha tapi semua warga.

“Siapa saja bisa, jadi RPK itu program Bulog untuk dekatkan produk Bulog dengan masyarakat.
Sebenarnya intinya disitu. Warga bisa dapatkan barang yang bagus dengan harga yang terjangkau,” papar Naomi.

Lanjut Kepala Bulog Atambua, selain membantu warga dalam mendapatkan produk Bulog dengan mudah, RPK juga membantu menekan inflasi. “Artinya, kita kasih barang ke mereka (pengusaha) tapi ada harga eceran tertingginya, belinya begini jualnya begini,” terang dia.

“Artinya, masyarakat pengusaha kecil bisa dapat barang murah, geliat ekonominya juga jalan terus yang pasti inflasinya bisa ditekan,” tambah Naomi.