Rasio Elektrifikasi Provinsi NTT Sampai Juni 2020 Capai 86,81%
Audiensi Gubernur NTT dengan Manajemen PLN UIW NTT
Kupang, NTTOnlinenow.com – Mengawali hari kerja pada Selasa (14/07/2020), Gubernur Nusa Tenggara Viktor Bungtilu Laiskodat seperti biasa menerima tamu-tamu dari berbagai kalangan, baik instansi maupun masyarakat umum dan swasta.
Pada kesempatan ini, Viktor menerima audiensi Agustinus Jatmiko yang baru menjabat sebagai General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur beserta jajarannya di ruang rapat Gubernur, Kantor Gubernur NTT
Banyak hal yang didiskusikan, salah satunya tentang ketersediaan listrik di NTT. Berdasarkan laporan dari PLN UIW NTT, saat ini daya mampu sistem Timor 178 Mega Watt, beban puncak 90 Mega Watt sehingga sudah surplus 88 Mega Watt (MW).
Kondisi Geografis NTT dengan kondisi kepulauan, pegunungan, dan sebaran penduduk yang berjauhan menjadi tantangan dalam Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan (PIK) di NTT. Rasio elektrifikasi Provinsi NTT sampai dengan Juni 86,81% dengan rasio desa berlistrik 94,09%, dan PLN terus berjuang melistriki desa-desa di NTT.
Jatmiko juga menyampaikan, pada bulan Agustus sistem kelistrikan pulau Timor akan bertambah daya mampu 40MW dari PLTMG Kupang Peaker, dan di sebelah PLTMG saat ini sedang dibangun pembangkit PLTU 2x50MW rencana operasi 2023. Tidak hanya itu, untuk mendukung pengembangan pariwisata di pulau Semau, PLN sedang membangun PLTS dengan daya mampu 500 kWp dan akan beroperasi pada akhir tahun 2020 sehingga akan menambah pasokan pembangkit yang sudah ada saat ini. Upaya ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan pulau Semau menjadi salah satu pulau smart green energy.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan salah satu daya tarik investor melakukan investasi di suatu daerah adalah adanya kepastian penyediaan energi listrik di daerah tersebut. Beberapa investor yang akan berinvestasi di NTT seperti investor garam yang akan berinvestasi di NTT membutuhkan energi listrik untuk mendukung investasinya, sehingga pembangkit yang sedang dibangun akan membuat investor dapat berinvestasi di NTT.
Lanjutnya, Tahun 2035 pelabuhan Tenau akan menjadi pelabuhan internasional, sehingga penyediaan tenaga listrik untuk mendukung operasional pelabuhan dan sekitarnya sangat diperlukan. Tambah Gubernur Viktor
Selain itu untuk pengembangan sektor pariwisata, energi listrik juga sangat dibutuhkan. Seperti Pulau Semau pada tahun 2022 akan menjadi salah satu destinasi wisata sehingga untuk mendukung industri pariwisata di Pulau Semau, energi listrik sangat dibutuhkan. Labuan Bajo dan juga daerah wisata lainnya dalam pengembangan industri pariwisata, ketersediaan pasokan energi listrik sangat dibutuhkan. Jelas Gubernur.
Gubernur memastikan, apabila dari Pihak PLN menemui kendala/ tantangan dalam membangun infrastruktur kelistrikan silakan dikomunikasikan sehingga pembangunan infrastuktur kelistrikan terlaksana dan meningkatkan rasio elektrifikasi NTT.
“Kita harus terus bersinergi untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat NTT, khususnya daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan listrik,” kata Viktor
GM PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko mengungkapkan audiensi tidak lain untuk bersilaturahmi sekaligus meminta dukungan dan arahan Gubernur terkait pembangunan ketenagalistrikan di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Jatmiko juga menjelaskan Bukti Kepedulian PLN selain listrik juga nyata dalam tanggung jawab sosial perusahaan dalam mengembangkan potensi seperti memberi bantuan UMKM, dalam kesehatan juga melakukan pelatihan kader untuk menurunkan angka stunting, dan meningkatkan kompetensi millenial berupa pelatihan sablon dan pengolahan hasil laut nantinya.
Turut hadir Manager PLN UP2K Kupang Cahyo Gunadi, Manager Komunikasi PLN UIW NTT Margaretha Yupukoni beserta jajaran.