Panen Tomat Gustavi F1, Bupati Belu Apresiasi Kelompok Tani Samurai
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Bupati Belu -Willybrodus Lay bersama warga Petani melakukan Panen Tomat Gustavi F1 di Lahan Kelompok Tani Samurai, Dusun Haekriit, Desa Manleten Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT perbatasan RI-RDTL, Selasa (16/06/2020).
Dalam diskusi bersama petani usai panen, Bupati Willy memberikan apresiasi kepada para kelompok tani yang telah memanfaatkan lahan tidur yang ada menjadi lahan yang produktif. Apresiasi juga diberikan pada Ketua Kelompok Tani Samurai sebagai sosok Anak Muda yang dapat menginspirasi kaum muda di Kabupaten Belu untuk bekerja dan berkarya.
Lanjut dia, permintaan Petani Holtikultura seperti Hand Traktor, tengki semprot air, pemerintah akan mendukung dengan memberikan bantuan tersebut bisa menggunakan Anggaran APBDES. Namun pada saat ini belom bisa diberikan mengingat saat ini masih dalam situasi Pandemi Covid-19.
“Hasil panen Tomat pada luas Lahan kurang Lebih 1 hektar ini juga dapat menjawab permintaan pasar baik di Belu maupun ke luar daerah Belu,” ujar Willy.

Bupati Belu juga mengharapkan Kepala Desa agar selalu mendampingi para Petani, sehingga para petani bukan saja menanam Tomat tetapi menanam tanaman Holtikultura lain seperti Lombok, Ketimun, dll mengingat tingginya permintaan pasar.
Ketua Kelompok Tani Samurai, Daniel Saka mengatakan Kelompok Samurai beranggotakan 10 orang yang bekerja di luas lahan kurang lebih 1 Hektar ini bukan saja membudidayakan tanaman Tomat Gustavi F1 tetapi juga menaman tanaman Holti seperti, pare, ketimun dan kacang panjang. Lahan tersebut ditanami Tomat dengan populasi 13 ribu pohon, Peria 500 pohon, ketimun 800 pohon, kacang panjang 800 pohon.
Ditambahkan, hasil produksi budidaya tanaman Holti dari panen pertama mengalami peningkatan. Untuk proses pemasaran, Kelompok Samurai langsung bekerja sama dengan suplier pasar, sehingga pada saat panen langsung dibeli oleh suplier pasar.
Daniel mengaku, dalam upaya pengembangan budidaya tanaman Holti kelompoknya masih mengalami kendala berupa kekurangan sarana seperti Traktor dan alat semprot. Oleh karena itu, kelompoknya berharap agar pemerintah terus mendukung upaya pengembangan budidaya tanaman ini sehingga produktivitas tanaman pertanian Holtikultura dapat meningkat dengan baik.