Semangat PLN Terus Melistriki ke Pelosok Negeri

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Ditengah maraknya kewaspadaan menghadapi wabah Virus COVID – 19 tidak menyurutkan semangat PLN untuk terus melistriki hingga ke pelosok Negeri. Seperti yang dilakukan PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur dengan meresmikan operasional jaringan listrik desa di Desa Passi dan Desa Nonbaun, Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang pada hari Sabtu tanggal 21 Maret 2020 dan meresmikan operasional jaringan listrik desa di desa Golo Bore Kecamatan Ndoso Kabupaten Manggarai Barat pada hari Kamis, 26 Maret 2020.

General Manager PLN UIW NTT Ignatius Rendroyoko mengatakan, “Sebanyak 301 KK Pelanggan baru di desa Passi dan desa Nonbaun dan sebanyak 126 Pelanggan baru di desa Golo Bore siap menikmati listrik PLN,” kata Rendroyoko

Rendroyoko menjelaskan, program pembangunan jaringan listrik desa ini bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di NTT dimana Januari 2020 RE sudah mencapai 86,65% dan Rasio Desa Berlistrik hingga Februari 2020 sudah mencapai angka 92,13 persen. Listrik di desa Passi dan desa Nonbaun disuplai dari sistem kelistrikan PLN ULP Oesao, penyulang Camplong yang di suplay dari Gardu Induk Naibonat. “Kami menggunakan JTM dengan jarak 9,023 kms dan JTR dengan jarak 9,440 kms serta total Gardu mencapai 150 kVA dan Listrik di desa Golo Bore disuplai dari sistem kelistrikan ULP Ruteng dengan menggunakan pembangkit listrik PLTMG Rangko (GI Bahong) menggunakan JTM dengan jarak 2,2 kms dan JTR dengan jarak 3,1 kms serta total Gardu mencapai 50 kVA” jelasnya.

Pembangunan listrik desa diakui Rendroyoko memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Ini tergambar dari terbatasnya akses menuju ke desa yang akan dilistriki. ” Walaupun PLN menghadapi medan yang sulit serta harus tetap siaga ditengah maraknya COVID – 19, program listrik desa harus tetap berjalan. Dengan tersedianya listrik di masyarakat, tentu akan menambah kemampuan masyarakat dan daerah dalam mengantisipasi wabah Covid -19. Yang menjadi semangat dan motivasi kami adalah senyum bahagia masyarakat yang merasakan manfaat listrik disini,” ujarnya.

Kepala desa Nonbaun Bapak Nehemia Tfuakan memberikan apresiasi terhadap PLN. Mereka mengaku bahagia hadirnya listrik di desa mereka, dan tak segan membantu PLN untuk menjaga supaya suplai listrik sehingga tidak mengalami gangguan.

PLN terus menerapkan standar yang lebih tinggi terutama pada operasi penyediaan listrik, mulai dari Penyediaan Energi Primer agar tetap bisa menjaga pasokan energi primernya. Hingga Maret 2020, Cahyo Gunadi, Manager UP2K Kupang menyampaikan PLN UP2K Kupang mencatat jumlah desa yang sudah berlistrik di Kabupaten Kupang, Mereka mengungkapkan bahwa dari 177 desa, 165 desa sudah menikmati listrik dan untuk rasio desa berlistrik Kabupaten Kupang telah mencapai angka 93,22%. Sedangkan Manager PLN UP2K Flores Simi Eduard Lapebesi mencatat jumlah desa yang sudah berlistrik di Kabupaten Manggarai Barat Mereka mengungkapkan bahwa dari 27 desa, 7 desa sudah menikmati listrik dan untuk rasio desa berlistrik Kabupaten Manggarai Barat telah mencapai angka 79.29 persen

Akses yang terbatas menjadi salah satu tantangan PLN dalam upayanya mengalirkan listrik ke desa-desa di Nusa Tenggara Timur. Menurut Rendroyoko sebagian besar desa hanya bisa ditempuh dengan mobil 4×4 karena medannya yang belum beraspal. Selain itu juga untuk beberapa desa kita harus melewati kali yang lebarnya bahkan sampai 300 meter karena tidak adanya jembatan penghubung dan kendala di Flores juga curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan jalan berlumpur dan jalan mendaki yang berbatu sehingga menyebabkan jalan sulit dilalui mobil biasa. Karena itu, dukungan dan kerjasama dengan pemerintah daerah didalam menyediakan akses ke desa-desa di pelosok akan sangat berarti dalam membantu pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk masyarakat.

Tidak jarang, perlengkapan seperti tiang, kabel dan material listrik lainnya digotong, diangkat dan dibawa oleh Petugas PLN bersama warga desa tanpa menggunakan transportasi normal. Hal ini dilakukan demi masyarakat Indonesia khususnya di NTT dapat menikmati listrik.

“Hampir semua sisa desa yang belum berlistrik terkendala pada medan yang sulit, hal ini dikarenakan akses jalan untuk dilewati kendaraan pengangkut material distribusi utama tidak memadai,” kata Rendroyoko.

Lanjutnya, “Harapan kami Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, 2020 merupakan tahun yang sangat menantang. Pemenuhan hak dasar masyarakat akan energi masih menjadi fokus pekerjaan kami banyaknya pencapaian yang dapat diperoleh sepanjang tahun ini tak lepas dari peran dan dukungan berbagai pihak, khususnya dari masyarakat, stakeholders termasuk peran media, walaupun ditengah merebaknya covid, namun semangat kami masih terus menyala untuk masyarakat menikmati listrik menyala” tutup Rendroyoko.