Konsersium Timor Adil dan Setara menggelar Wokshop Penyamaan Persepsi tentang SDGs 1,5, dan 8

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Konsersium Timor Adil dan Setara selama dua hari Selasa (25/2/2020) dan Rabu (26/2/2020) menggelar Workshop Penyamaan Persepsi tentang SDGS (tujuan pembangunan berkelanjutan) dengan melibatkan Pemerintah Provinsi NTT dan Pemkab. Sebagaimana dijelaskan Koordinator Konsersium Timor Adil dan Setara, Ansi Damaris Rihi Dara kepada media ini pembangunan berkelanjutan adalah Kesepakatan Global yang lebih dikenal dengan istilah Sustainable Development Goals ( SDGs) yang didalam terdiri dari 17 Tujuan 169 target rencana aksi global untuk 15 tahun mendatang.

Dia menambahkan issu kemiskinan, kesetaran gender dan pemberdayaan ekonomi termasuk dalam 17 tujuan dari SDGs yang terus diperjuangkan sampai saat ini. “Perempuan, kekerasan dan kemiskinan adalah tema sosial yang sudah di bicarakan sejak lama. Di dalam isu perempuan dan kemiskinan rumah tangga merupakan salah satu sumber diskriminasi dan subordinasi terhadap perempuan,”katanya.

Ibu Ansi Damaris Rihi Dara, SH, Koordinator Konsersium Timor Adil dan Setara.

Selanjutnya Ansi menyampaikan ketidaksetaraan di dalam alokasi sumber daya dalam rumah tangga memperlihatkan laki-laki dan perempuan mengalami bentuk kemiskinan yang berbeda.

Diuraikannya bentuk-bentuk pembedaan tersebut antara lain pembagian tanah yang tidak merata antara laki-laki dan perempuan, pendidikan yang selalu mengutamakan laki-laki, kontrol terhadap penggunaan tenaga kerja keluarga, beban kerja yang tidak seimbang, perbedaan tanggungjawab dalam pengelolaan keuangan keluarga. Besarnya control kepada perempuan, menjadi hambatan tersendiri bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan baik di level rumah tangga mauppun di ruang public. Perempuan juga rentan mengalami berbagai bentuk kekerasan baik yang bersifat domestic maupun bersifat public.

Tak lupa Ansi menjelaskan Konsorsium Timor Adil dan Setara adalah sebuah konsorsium yang terdiri dari tujuh NGO yang ada di daratan Timor yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu: CIS Timor, Bengkel Appek dan LBH Apik (Kabupaten Kupang), Yayasan Sanggar Suara Perempuan dan KPI Sekwil TTS (Kabupaten TTS) dan Yayasan Bife Kuan (Kabupaten TTU) dan Lopo Belajar Gender di Kota Kupang.

Lebih lanjut dikemukakankKomitmen menciptakan masyarakat yang bebas dari kemiskinan, adil, setara dan tanpa kekerasan, distribusi kerja yang adil dan setara antara laki-laki dan perempuan, kepemimpinan perempuan, dan pelibatan laki-laki dalam gerakan kesetaraan dan keadilan gender merupakan cita-cita dari Konsorsium Timor Adil dan Setara dan menjadi mimpi yang harus diwujudkan. Mimpi itu diterjemahkan dalam tujuan program I WILL: “Pada tahun 2023, perempuan dan anak perempuan di Indonesia Timur akan berdaya secara ekonomi, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh pada hidupnya dan hidup bebas dari kekerasan berbasis gender.”

Menurut dia, dalam mewujudkan tujuan tersebut Konsorsium Timor Adil dan Setara dan OXFAM ANCP berkomitmen melalui kerja-kerja pendampingan kelompok dan anak perempuan di Desa bisa berdampak pada perempuan serta delompok Laki-Laki Baru (LLB), dimana perempuan mendapat akses bekerja dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di ruang publik, perempuan tidak lagi menanggung beban domestic, mandiri secara ekonomi dan terlepas dari segala bentuk diskriminasi dan kekerasan berbasis gender. Salah satu strategi Program I WILL adalah memainkan perannya dalam mendukung SDGs khususnya tujuan 1,5, dan 8 di NTT.

Dia menambahkan meningkatkan pemahaman bersam pemerintah propinsi dan kabupaten tentang SDG 1, 5, 8, membangun komitmen bersama dengan pemerintah untuk merumuskan dan atau menerbitkan perdes dalam mendukung SDG1,5,8.

Sebagaimana dalam TOR yang diterima Redaksi menyebutkan kegiatan ini berbentuk workshop selama dua hari. Pada hari I, akan dimulai dengan paparan narasumber dari Bappeda dan Pokja RAD SDGs NTT, tempat kegiatan Workshop adalah Hotel Swissbell.

Jumlah peserta yang akan mengikuti workshop ini sebanyak 25 orang dengan rincian sebagai berikut, Bappeda NTT, Pokja/RAD SDGs NTT, Dinas Sosial NTT, Dinas P3A NTT,Dinas PMD NTT, Bappeda TTS, Dinas Sosial TTS, Dinas P3A TTS, Dinas PMD TTS, Bappeda TTU, Dinas Sosial TTU, Dinas P3A TTU, Dinas PMD TTU, enam orang PO Program I WIL,Pimpinan PERSANI, empat Perwakilan Kepala Desa (Bengkel Appek, CIS, LBH APIK, Ajaobaki, Kuanek).

Kegiatan ini difasilitasi Ekoningsih Lema,MSi dan Dany Manu, STH dimana agenda dan nara sumber hari pertama pemaparan tentang SDGs rencana, strategi dan implementasi serta hambatan,/tantangan dan peluangnya di NTT (Balitbangda Propinsi NTT), Peluang dan Tantangan dalam Melakukan Integrasi Target SDGs dalam Perencanaan dan Penganggaran di Propinsi dan Kabupaten/Kota (Ketua POKJA RAD SDGs NTT )

Sementara itu hari kedua Rencana Tindak Lanjut, penyelenggara kegiatan ini Sekretariat Konsorsium. Acara didisain serius tetapi santai dengan energezer dan tik tok yang menarik. Hahir dalam kegiatan tersebut Managemen Konsersium Timot Adil dan Setara, Ansi Damaris Rihi Dara, SH, Ferderika Tadu Hungu dan Thersia Ratu Nubi.(non)