“Pemantik” Kesadaran Generasi Bangsa

Bagikan Artikel ini

Oleh:Nabila Utomo

Buku ini menceritakan perjalanan pancasila dari zaman kerajaan hingga saat ini,dengann berbagai konteks didalamnya.

Inilah buku pendidikan pancasila yang ditulis oleh para pengampu mata kuliah pancasila,yang tergabung pada kelompok dosen pengajar matakuliah wajib UNISMA.Yang berisi tentang berbagai macam konteks pancasila,sebagai “Pemantik”  dari terkikisnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan  masyarakat sehari-hari.

Sehingga dapat meningkatkan kesadaran generasi bangsa akan pentingnya pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan.

Sebagaimana telah dituliskan oleh para penulis buku ini,tidak hanya sekedar membahas berbagai macam konteks pancasila seperti lintasan sejarahnya,perkembangannya,dan lain sebagainya,tetapi juga perjalanan pancasila dari zaman kerajaan hingga perkembangannya saat ini.

Dari judul buku “Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi” buku ini bertujuan untuk meningkatkan pengamalan nilai-nilai pancasila,khususnya dikalangan pelajar dan mahasiswa agar tidak berakibat adanya tindakan radikal.

Pada saat inilah,sangat jelas bahwa dibutuhkan “Pemantik” untuk membangun kesadaran masyarakat Indonesia,khususnya para generasi muda bangsa akan pentingnya pengamalan nila-nilai pancasila,lalu ditulislah buku ini sebagai “Pemantik”-nya.

Dimulai dari perumusan hingga pengesahan pancasila,senua dikemas dalam buku ini.Sebagaimana disebutkan dalam kata pengantar oleh para penulis,bahwa buku ini memuat nilai-nilai pengamalan pancasila ke-NU-an.Sehinga dalm buku ini juga banyak menjabarkan tentang hubungan pancasila dan agama.

Hampir seluruh perjalanan pancasila diulas dalam buku ini.Dimulai dari pemberian janji kemerdekaan oleh perdana menteri Jepang,Kuniaki koiso pada tanggal 7 September 1944 yang selanjutnya muncul beberapa rumusan pancasila,hingga disahkannya pancasila,lalu diulas pula perkembangannya.

Sebelum disahkannya pancasila,sempat diperdebatkan juga tentang sila pertama karena rakyat indonesia bagian timur keberatan dengan poin “ketuhanan” pada saat itu.Disinilah tokoh islam berperan saat itu,KH.Wahid Hasyim-lah yang saat itu menegaskan konsep ketuhanan yang akomodatif.

Saat itu tujuh kata dari sila pertama,yakni “Dengan kewajiban menjalankan  syari’at islam bagi pemeluknya” diperdebatkan,hingga masyarakat bagian timur mengancam akan memisahkan diri,jika tujuh kata tersebut tidak diganti.Sehingga KH.Wahid Hasyim menegaskan konsep ketuhanan yang akomodatif yakni “ketuhanan Yang Esa” yang merupakan konsep tauhid dalam islam,sehingga tidak ada alasan bagi umat islam untuk menolak.

Buku yang terdiri dari 379 halaman ini,berisi perjalanan pancasila perumusan,pengesahan hingga perkembangannya.Tentu sebagai buku pendidikan pancasila,banyak sejarah pancasila yang sangat berat dan berarti,salah satunya perjuangan KH.Wahid Hasyim dalam penegasan sila pertama,demi persatuan dan kesatuan indonesia.

Dari seluruh perjuangan tokoh saat itu,juga penjabaran berbagai macam konteks pancasila,akan menjadi motivasi pengamalan nilai-nilai pancasila dan juga pencegahan terhadap ideologi-ideologi yang menyimpang.

Dalam buku ini,daftar pustaka dicantumkan dibagian bawah disetiap halaman,sehingga memudahkan pembaca mengetahui pustaka yang diambil.Buku ini juga dilengkapi dengan ayat al-qur’an sebagai bukti dalam beberapa pembahasan.

Meski ditujukan untuk para pelajar dan mahasiswa,buku ini memuat berbagai sejarah dan informasi tentang pancasila yang penting dan menarik untuk diketahui berbagai kalangan.

Buku ini membangun kesadaran kita untuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam keseharian.

Buku ini sebagai salah satu upaya menanamkan wawasan pancasila bagi pelajar dan mahasiswa, sebagai generasi bangsa dan juga membangun dan menggugah kesadaran masyarakat dalam pengamalan nilai-nilai pancasila.

JUDUL BUKU: Pendidikan Pancaasila Untuk Perguruan Tinggi

PENULIS       : M.Taufik, SH..M.H

PENERBIT     : Baskara media

TEBAL           : XII + 382 halaman

TERBIT          : Juli 2018