Pemerintah Thailand Jajaki Kerja Sama dengan Pemprov NTT
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Thailand melalui Duta Besar (Dubes) Thailand untuk Indonesia, Songphol Sukchan menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini diungkapkan Dubes Songphol Saat beraudiensi dengan Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef Nai Soi di ruang kerjanya, Rabu (3/7/2019). Pada kesempatan itu, Dubes Songphol memberikan apresiasi terhadap perkembangan pariwisata di NTT.
Turut mendampingi, Piyachanid Suthinont Sukchan, isteri Dubes, juga lima orang pejabat teras di Kedutaan Besar Thailand yakni Kapten Rachada Seungthawon, Atase Angkatan Laut, Tida Sukeelap, Minister Counsellor, Setthapol Pacharapasitkul, Sekretaris Pertama, Srikanya Noi-arun, Sekretaris Kedua, dan Henri Setiawan, General Affairs.
Songphol mengaku, baru pertama kali datang ke NTT. Namun sudah tahu banyak tentang NTT karena telah menjadi salah satu destinasi pariwisata terkemuka di Indonesia.
“Bicara tentang NTT langsung terbayang Komodo, kopi, rumah tradisional Sumba, spot diving beragam yang merupakan surga di bawah laut. Juga atraksi-atraksi budaya dan adat istiadat yang menarik. Kami tentu memberikan dukungan agar pariwisata NTT terus berkembang pesat,” ungkap Songphol.
Dubes Songphol mengungkapkan, Pemerintah Thailand membuka diri untuk bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya pengembangan pariwisata. Melalui Thailand International Cooperation Agency (TICA), ada beberapa pelatihan singkat dan beasiswa pendidikan bagi masyarakat dari negara lain termasuk Indonesia khususnya NTT.
“Kami menawarkan pelatihan-pelatihan di bidang pertanian, pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Termasuk dalam bidang pariwisata. Setiap angkatan terdiri dari 10 sampai 15 orang. Kalau NTT tertarik, kita bisa membicarakan lebih lanjut lewat MoU (Memorandum of Understanding).
Sebelum ada perjanjian kerja sama ini, untuk kick off (permulaan), lanjut dia, pihaknya akan memfasilitasi delegasi kecil dari NTT untuk belajar singkat tentang pariwisata Thailand selama lima sampai tujuh hari.
“Juga kami membuka diri untuk menjadi pasar bagi kopi-kopi asal NTT,” pungkas Dubes Songphol.
Wagub NTT menyambut antusias tawaran pelatihan vokasional dari Pemerintah Tailand tersebut. Karena sesuai dengan misi Pemerintah Provinsi NTT lima tahun ke depan yaitu mengirim banyak anak muda NTT menjalani berbagai pelatihan di luar negeri.
“Thailand itu luar biasa dalam pengembangan pariwisata. Orang kalau datang ke sana, pasti langsung terkesan dan akan datang kembali. Ini yang mau kita pelajari. Kita pasti akan follow up (tindak lanjuti) secepatnya tawaran ini. Apalagi pariwisata menjadi leading sector (sektor terdepan) sekaligus prime mover (penggerak utama) ekonomi NTT,” jelas Wagub Nae Soi.
Pemerintah Provinsi NTT, lanjut Nae Soi, juga sangat gembira dengan tawaran kerja sama perdagangan terutama untuk komoditas kopi. Dengan berbagai penghargaan dan pengakuan internasional atas kualitas kopi-kopi NTT, ekspor ke Thailand tentu dapat dilakukan.
“Kita pasti akan ekspor kopi ke Thailand. Potensi permintaan kopi tinggi, sekarang tinggal daerah penghasil kopi, apakah bisa siapkan kopi dalam jumlah banyak, kita terus dorong dan genjot pemerintah kabupaten khususnya kita punya kepala dinas pertanian dan perkebunan untuk bekerja lebih keras dan menangkap peluang ini,” tandasnya.