Launching Car Free Day dan Kampanye Peduli Sampah, Bupati Belu Ajak Warga Jaga Lingkungan

Bagikan Artikel ini

Atambua, NTTOnlinenow.com – Bupati Belu, Willybrodus Lay meresmikan Car Free Day atau Hari Bebas Berkendaraan di alun-alun Kota Atambua, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste, Jumat (8/3/2019).

Launching Car Free Day yang dipadukan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Tingkat Kabupaten Belu ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Bupati Belu didampingi Kadis Lingkungan Hidup Belu, Kepala BNNK Belu, Dandim 1605/Belu, Wadansatgas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider 408/SBH, Danki Brimob serta Pimpinan BUMN/BUMD di Belu.

Kegiatah tersebut juga dimeriahkan dengan jalan sehat bersama yang diikuti para pelajar dari tingkat Taman Kanak-Kanak, PAUD yang berada dalam wilayah Kota Atambua, para pendamping anak-anak, personel TNI, Polri, para ASN yang hadir serta karyawan-karyawati BUMN/BUMD.

Pelaksanaan launching Hari Bebas Berkendaraan Bermotor/Car Free Day dipadukan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Tingkat Kabupaten Belu sesuai dengan Keputusan Bupati Belu Nomor : DLH. 188.55/68/Xl/2018 Tanggal 16 November 2018 dan Surat Bupati Belu Nomor : DLH. 660/33/I/2019.

Adapun pelaksanaan Car Free Day guna mengurangi polusi. Melalui giat tersebut juga mensosialisasikan pada warga untuk mengurangi ketergantungan sehari-hari warga terhadap kendaraan sepeda motor. Selain itu kampanye peduli sampah, masyarakat sadar menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.

“Kita launching Car Free Day. Dengan kegiatan ini biar masyarakat bisa olah raga memakai spesial. Jadi memang ada beberapa jalan yang kita tutup, kegiatannya mulai Sabtu jam 06.00 pagi sampai jam 10.00,” ujar dia.

Demikian juga hari Minggu. Kenapa hari Sabtu dan Minggu, bagi saudara-saudara kita yang menjalankan ibadah di hari Minggu boleh pakai giatnya di hari Sabtu. Sementara yang tidak atau berhalangan di hari Sabtu bisa di hari Minggu.

“Di acara Car Free Day ini saya mengharapkan ada terjadi ekonomi bisa bertumbuh. Contoh seperti ada yang berjualan sayur mayur, mungkin yang habis olah raga mau cari kacang hijau silakan semua ada,” terang dia.

Lanjut Lay, dimalam Minggu saya ingin diisi oleh group atau komunitas-komunitas musik, stand up comedy, macam-macam anak-anak boleh mengisi kegiatan di halaman depan Plaza Perizinan.

“Sehingga Kota ini hidup dan ramai. Jadi kita bikin space, di depan Plaza Perizinan spacenya ada tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil bisa menampung 500 lebih orang,” urai Lay.

Sementara konteks peringatan Hari Peduli Sampah jelas Lay, terkait mengurus sampah itu harus ada kesadaran dari masyarakat. Jadi kita jangan membuang sampah sembarang, tapi buanglah pada tempat sampah.

“Saya himbau pada seluruh warga mari kita jaga kita punya lingkungan dari sampah plastik. Karena saat ini dimana-mana orang perang terhadap kantung plastik. Kantong plastik yang kita buang sembarangan belum tentu 50 tahun bisa hancur, bagaimana kita mengendalikan sampah-sampah plastik,” ucap dia.

Lanjut Lay, sekali lagi saya menghimbau kepada masyarakat agar setiap bulan atau kegiatan kita bersihkan sampah-sampah yang dibuang oleh masyarakat secara sembarangan terutama daerah menuju wilayah Atapupu.

Lay mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah disitu. Apabila kita mengetahui, masyarakat yang membuang sampah itu ada undang-undang, saya akan tindak tegas dan saya sudah menaruh papan-papan peringatan untuk tidak sembarang membuang sampah.

“Kita ada tempat sampah, silakan buang sampah pada tempatnya. Jangan karena kita ma peknik, kita bawa sampah lalu buang di pinggir jalan. Ini perilaku-perilaku yang tidak mendukung lingkungan hidup. Saya ingin semua mendukung lingkungan hidup, kita harus jaga bumi ini, karena bukan kita saja, tapi untuk anak cucu kita generasi masa depan,” pinta Lay.

Bersamaan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Belu, Yohaneta Mesak mengatakan, hari ini kita melakukan kegiatan launching Car Free Day dan dipadukan dengan kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tingkat Kabupaten Belu.

Jadi melalui kegiatan bertajuk, mari kita kelola sampah hidup untuk hidup bersih, sehat dan bernilai. Dihimbau kepada seluruh masyakat melalui moment ini bagaimana mulai dari diri kita sendiri hidup bersih menjaga kebersihan lingkungan barulah kita bisa tularkan kepada masyarakat.

“Sehingga sasaran target Kabupaten atau Atambua bersih dan indah bisa terwujud kedepannya,” ujar dia.

Kaitan Car Free Day jelas Mesak, Atambua merupakan kota perbatasan sebagai kota transit. Tentunya ini arus lalu lintas transportasi manusia, barang sangat tinggi. Jelas itu akan berdampak pada kualitas lingkungan, dalam hal ini kualitas udara perkotaan.

Oleh karena itu Pemkab melaui Dinas Lingkungan Hidup berupaya bagaimana menjaga kualitas udara lingkungan perkotaan dengan menerbitkan surat keputusan Belu tentang penetapan hari Car Free Day setiap hari sabtu mulai jam enam sampai jam sepuluh di lapangan umum Atambua bebas dari kendaraan sepeda motor.

“Sehingga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan jalan sehat, jalan santai. Juga mengurangi emisigas gas buang dari sumber bergerak yakni motor, belum dari sumber tidak gerak seperti perindustrian, dan ini langkah awal kita,” kata Mesak.

Sementara itu konteks kesehatan jelas dia, untuk kesehatan sendiri kita menjaga kesehatan orang, karena setiap hari dia bernafas. Dia harus menghirup udara yang bersih, kalau udara kotor jelas akan berdampak terhadap kesehatan.

“Jadi dampak dari pengelolaan sampa, pengurangan polusi ini sangat berdampak langsung terhadap aspek kesehatan. Kalau tidak menjaga itu artinya biaya untui kesehatan itu sangat tinggi. Mudah-mudahan kegiatan yang sudah ditetapkan Bupati ini terus berlanjut,” pungkas Mesak. (PKP Setda Belu)