BI Perwakilan NTT Dorong Ekonomi Kreatif Masyarakat Lewat Tenun Ikat

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Waingapu, NTTOnlinenow.com – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) mendorong pertumbuhan ekonomi rumah tangga maupun pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat melalui tenun ikat khas NTT.

Saat ini, BI NTT telah menghadirkan dua galeri tenun ikat masing-masing di Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Belu. Selain itu, BI juga melakukan binaan melalui rumah-rumah produksi di Kota Kupang.

Manager Fungsi Koordinasi dan Komunikasi BI NTT, Andre Asa sampaikan ini kepada wartawan di salah satu galeri tenun ikat binaan Bi di kampung adat Praingu Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (2/3/2019).

Menurut Andre, tujuan utama kehadiran galeri itu untuk menguatkan ekonomi rumah tangga warga sesuai dengan potensi yang dimiliki. Selain itu, juga untuk menunjang pengembangan potensi pariwisata NTT.

Karena itu, BI NTT melalui program sosial telah mengucurkan anggaran sekitar Rp700 juta untuk menghadirkan galeri tenun ikat ini yang dibangun sejak tahun 2017.

“Kami bersyukur karena ternyata galeri ini menjadi tempat yang representatif bagi para penenun yang sudah merasakan keuntungan ekonomi dari hasil produksi tenun ikatnya,” kata Andre.

Koordinator Galeri Tenun Ikat di Kampung Adat Praingu Prailiu, Tamu Rambu Eri mengatakan, puluhan warga di kampung adat itu melakukan produksi tenun setiap hari untuk dipasarkan secara lokal maupun ke luar daerah melalui galeri tenun ikat dimaksud.

“Sudah ada sekitar 50 laki-laki dan perempuan yang mengandalkan galeri tenun ikat ini sebagai kekuatan ekonomi rumah tangga kami,” ungkap Rambu Eri.

Rambu Eri menjelaskan, harga tenun ikat yang dijual bervariasi dari sekitar Rp1 juta per kain hingga puluhan juta untuk kain tenun yang menggunakan pewarna alam dengan berbagai corak warna dan motif yang mengandung nilai-nilai filosofis budaya masyarakat setempat.

“Hasil tenunan kami jual di galeri ini, selain itu berdasarkan order atau pesanan da juga dikirim ke luar seperti ke Bali, Jakarta, dan dipasarkan melaui pameran-pameran,” jelasnya.

Menurutnya, kehadiran galeri tenun ini sangat membantu dan telah memberikan manfaat nyata untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga warga setempat.Tidak hanya bagi para orang tua, lanjut dia, tetapi kalangan remaja atau pelajar tingkat SMP dan SMA juga mendapat penghasilan dari menenun.

“Setiap beberapa hari atau paling lama seminggu pasti ada produk yang terjual sehingga manfaatnya betul-betul kami rasakan sangat membantu ekonomi kami,” tambahnya.

Rambu Eri mengapresiasi pihak BI Perwakilan Provinsi NTT yang menghadirkan galeri tersebut untuk memperlancar pemasaran produk hasil kerajinan tangan dari pengrajin atau warga setempat.