14 Puskesmas di Kabupaten Kupang Dapat Bantuan Alat Medis TeleCTG

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Sebanyak 14 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan bantuan alatedis TeleCTG dari Sehati TeleCTG, perusahaan inovasi kesehatan berbasis teknologi.

Alat ini adalah sebuah produk inovasi portabel sebagai solusi yang terjangkau bagi tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Alat ini digunakan untuk memantau kondisi perkembangan atau kesejahteraan janin dalam kandungan ibunya.

Co Founder dan Chief Operating Officer Sehati TeleCTG, Anda Waluyo Sapardan sampaikan ini kepada wartawan di sela-sela kegiatan Seminar Kebidanan Bersama Sehati TeleCTG dengan tema “Postnatal Service” yang digelar di aula lantai II, gedung RSUD Naibonat, Kabupaten Kupang di Oelamasi, Selasa (19/2/2019).

Anda menyebutkan, 14 Puskesmas di Kabupaten Kupang yang mendapatkan bantuan alat TeleCTG ini, yakni Puskesmas Oesao, Tarus, Takari, Camplong, Naibonat, Oemasi, Pakubaun, Oekabiti, Sonraen, Baumata, Batakte, Baun, Oepoli dan Puskesmas Uitao.

“Kami ingin berpartisipasi untuk membantu pemerintah menurunkan angka kematian ibu dan anak, termasuk juga stunting. Tetapi inti  sebenarnya adalah pemerataan pelayanan kesehatan,” ungkap Anda.

Pada kesempatan itu dia menjelaskan, TeleCTG diterapkan dalam ekosistem mandiri yang dilakukan secara simultan melalui aplikasi Bidan Sehati.

Aplikasi yang diperuntukkan bagi Bidan ini sekaligus dapat difungsikan sebagai pencatatan data ibu hamil secara digital, seperti halnya buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), yang membantu Bidan mendeteksi berbagai faktor risiko pada ibu hamil.

“Melalui aplikasi ini, kondisi ibu hamil akan terpantau dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan aplikasi ini, Bidan juga dapat bertindak sebagai agen informasi dan edukasi bagi para ibu untuk membantu Ibu di Kabupaten Kupang menjalani kehamilan yang menyenangkan dan menenangkan,” jelasnya.

Anda menyebutkan, aplikasi lainnya yakni Ibu Sehati, difungsikan untuk panduan umum dan informasi terkait kehamilan yang perlu diketahui para ibu. Dari aplikasi ini ibu juga akan mendapatkan tips kehamilan mingguan, membuat jadwal kunjungan ke dokter dan laboratorium, serta mencatat data kesehatan dan non-kesehatan di jurnal elektronik.

“Ekosistem yang kami bangun dalam penggunaan Sehati TeleCTG dapat memudahkan para ibu mendapatkan berbagai informasi dan edukasi dalam menjaga kesehatan selama masa kehamilan. Selain itu, data ibu hamil bisa terekam secara digital dalam aplikasi tersebut, sehingga memudahkan kerja Bidan dalam upaya pencegahan sakit dan kematian ibu dan bayi,” katanya.

Adapun CEO dan Founder dari Sehati TeleCTG, Dr. Ari Waluyo, SpOG mengatakan, Kabupaten Kupang adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki urgensi yang cukup tinggi karena masih tingginya angka kematian ibu dan anak. Salah satu tantangan terbesar untuk mengatasi hal tersebut adalah penyediaan tenaga kesehatan terlatih khususnya Dokter dan Bidan.

“Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), salah satunya dengan penerapan ekosistem Sehati TeleCTG,” katanya.

Dr. Ari menjelaskan, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang terdiri dari 28 Puskesmas, adapun yang digunakan untuk piloting project adalah 14 Puskesmas dengan berbagai macam permasalahan yang berbeda.

Untuk mengetahui penggunaan Aplikasi Sehati dan alat medis TeleCTG oleh Bidan secara langsung di setiap puskesmas, tim Sehati melakukan monitoring yang dimulai sejak tanggal 18 Februari 2019 selama 1 minggu di ke-14 Puskesmas di Kabupaten Kupang.

“Monitoring yang dilakukan oleh Tim Sehati ini selain melihat langsung penggunaan Aplikasi Sehati dan alat medis TeleCTG di lapangan, juga memastikan para Bidan yang telah mendapatkan pelatihan dapat menggunakan Aplikasi Sehati dan alat medis TeleCTG dengan baik dan benar agar saat piloting project berakhir masih dapat digunakan secara berkala,” terang Dr. Ari.