BIG Gelar Diseminasi Informasi Geospasial Bagi Warga Desa Tohe Leten
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Badan Informasi Geospasial (BIG) menggelar sosialisasi diseminasi informasi geospasial bagi warga Desa Tohe Leten, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-Timor Leste.
Kegiatan kerjasama BIG dengan DPR RI dihadiri Ferry Kase selaku Anggota DPR RI Komisi VII, pejabat BIG serta ratusan warga berlangsung di Kantor Desa Tohe Leten, Jumat (26/10/2018).
Kepala Pusat Penelitian Promisi dan Kerjasama BIG Wiwin Ambarwulan mengatakan, sampai saat ini batas wilayah antar Desa sebagian besar masih mengacu pada peta tradisional. Karena itu BIG kerja sama dengan Anggota DPR RI Komisi VII Ferry Kase
melaksanakan kegiatan dalam rangka diseminasi informasi geospasial bagi warga Desa Tohe Leten.
Adapun tujuan kegiatan geospasial jelas Wiwin untuk memberikan pengetahuan kepada warga khususnya warga Desa Tohe Leten tentang informasi geospasial, tentang peta supaya teman-teman tahu paham apa itu peta tentang manfaat termasuk peta-peta bencana dan tata ruang.
“Warga sangat antusias dari awal giat sampai akhir dan pertanyaan mereka sangat smart,” ucap dia usai kegiatan.
Lanjut Wiwin, salah satu penjelasan yang disampaikan bagaimana pentingnya peta Desa guna menghindari konflik warga antar Desa tentang batas Desa. Kita ketahui konflik warga antar Desa hampir terjadi di semua wilayah tidak saja di Belu.
“Untuk itu penataan batas Desa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten penting untuk menata. Sehingga bisa mengetahui batas Desa A yang mana dan B yang mana. Tapi batas administrasi tidak membatasi batas adat,” pungkas dia.
Sementara itu menurut Ferry Kase, kegiatan ini bentuk kerja sama mitra DPR RI Komisi VII dengan BIG. Dipilihnya Desa Tohe Leten untuk melaksanakan giat ini karena sebagai salah satu Desa yang berada di batas.
“Kita mau dekatkan pelayanan ke batas lewat BIG. Ini adalah satu bentuk dasar, kita bicara soal peta. Batas-batas wilayah antar Desa harus jelas secara administrasi seperti apa dan itu harus diketahui. Sehingga kedepan, status batas wilayahnya jelas,” urai Ferry.
Tujuan lain selain soal peta dan kaitan dengan batas wilayah, juga potensi-potensi apa yang ada di Desa ini sehingga membuat suatu perencanaan bagaimana percepatan pembangunan Desa yang mewujudkan masyarakat sejahtera itu seperti apa.
“Terkadang kita lupa ada potensi-potensi di daerah kita tapi kita berpindah ke daerah lain,” kata politisi Partai Hanura itu.
Jelas Ferry, peta global dan peta ini bagaimana mengakomodir semua kondisi masalah atau kekurangan administratif yang di Desa. Oleh karena itu diharapkan pemetaan batas wilayah harus jelas.
“Yang terpenting batas wilayah Desa harus jelas sehingga masyarakat tidak kesulitan saat membangun rumah. Batas harus jelas sehingga kedepan tidak terjadi masalah atau konflik antar warga,” tandas dia.
Tegas Ferry, dirinya selaku wakil rakyat dari Daerah ini akan membantu fasilitasi sehingga batas wilayah sebuah Desa jelas. Diharapkan giat diseminasi informasi geospasial ini dapat bermanfaat bagi warga Desa Tohe Leten soal batas-batas wilayah.