KOMPAK Ajak Orang Muda NTT Tangkal Gerakan Radikal
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Orang muda lintas agama yang tergabung dalam Komunitas Peacemaker Kupang (KOMPAK) mengajak orang muda di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menangkal gerakan radikal demi mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang aman dan damai.
Perwakilan KOMPAK, Carningsi Bunga sampaikan ini pada diskusi publik yang digelar di Kupang, Kamis (2/8/2018). Diskusi publik dengan tema “Orang Muda Menangkal Gerakan Radikal” menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya dari Kesbangpol, Polda, KOMPAK, Akademisi dan Ketua MUI NTT, dan dimoderatori oleh aktivis perempuan NTT, Ana Djukana yang juga Pemred Kursor.
Menurut Carningsi Bunga yang biasa disapa Ningsi, memiliki kehidupan aman dan damai merupakan impian semua warga Negara Indonesia. Untuk mewujudkannya maka harus ada rasa cinta tanah air yang besar yang salah satu perwujudannya melalui sikap saling toleransi.
“Namun, dalam kehidupan sekarang ini untuk mewujudkannya negara Indonesia yang aman dan damai, negara ini diperhadapkan dengan kelompok-kelompok yang memiliki paham radikalis. Dimana kelompok-kelompok ini mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekeraan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem,” ungkap Ningsi.
Ningsi menyebutkan, dengan melibatkan berbagai aktor dari berbagai elemen masyarakat, paham radikalisme kian dijadikan sebagai satu-satunya cara untuk melakukan perubahan di Negara Indonesia menjadi lebih baik.
“Kami sebagai Orang Muda Lintas Agama merasa bahwa hal tersebut bertentangan dengan ideologi dan cita-cita bangsa Indonesia. Berdasarkan hal tersebut kami merasa bahwa perlu untuk mengadakan sebuah dialog bersama masyarakat yang menjadi sasaran penyebaran paham radikalisme pemecah keutuhan bangsa Indonesia. Serta mencari solusi dari permasalahan tersebut yang bersumber dari masyarakat,” katanya.
Peserta yang dihadirkan dalam diskusi tersebut yaitu perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undana, UKAW, UNWIRA, Muhammadiyah, tokoh masyarakat, Ormas Cipayung/OKP Lokal, LSM, Pemuda Kelurahan/Desa.
Dia menambahkan, tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan tersebut yakni untuk membangkitkan semangat para generasi muda Indonesia melawan kelompokkelompok radikal dalam masyarakat. Meningkatkan pemahaman bersama tentang radikalisme dan upaya-upaya untuk meminimalisir gerakan kelompok radikal.
“Agar setiap warga masyarakat dapat tetap memelihara keamanan dan kesatuan Negara Indonesia tercinta dan menjauhkan diri dari kelompok-kelompok radikal yang hendak meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, juga untuk meningkatkan rasa cinta warga Negara terhadap Negara tercinta ini,” tandasnya.
Ketua MUI Provinsi NTT, Abdul Kadir Makarim mengatakan, sudah saatnya semua komponen bangsa bersatu melawan gerakan radikal apa saja yang berusaha masuk dan merusak tatanan kehidupan bermasyarakat yang terbina baik selama ini di Indonesia khususnya di NTT.
“Sekarang kita semua tetap aman. Hubungan kita dengan tokoh-tokoh lintas agama juga selalu mengadakan pertemuan setiap bulan, untuk terus mendekatkan dan meningkatkan persaudraan. Semuanya untuk menjaga bumi Flobamora ini, tetap rukun dan damai” katanya.