SMF Harapkan Sinergitas Dorong Peningkatan Penyaluran KPR
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk dapat meningkatkan sinergi dalam memperluas akses keterjangkauan kepemilikan rumah bagi masyarakat di seluruh daerah di Indonesia.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, hal tersebut sebagai bentuk dukungan untuk percepatan realisasi Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah.
“Program Satu Juta rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah membutuhkan dukungan semua pihak dan juga membutuhkan dana yang sangat besar, oleh karenanya di kedua sisi baik sisi penyediaan rumah dan pembiayaan perumahan menjadi concern Pemerintah dan pemangku kepentingan untuk pemenuhannya,” kata Ananta dalam keterangan tertulis yang diterima NTTOnline di Kupang, Rabu (7/3/2018).
Ananta mengajak seluruh pemangku kepentingan baik BPD maupun pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan penyaluran KPR di daerah, agar BPD dapat menjadi pionir penyaluran KPR di wilayahnya masing-masing, terutama untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
“Peran BPD sangat sentral dalam meningkatkan perekonomian Daerah yang secara simultan akan mendukung pertumbuhan Ekonomi Nasional. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memiliki rumah dan mensukseskan Program Sejuta rumah, diperlukan fasilitas KPR yang terjangkau dan mudah diakses,” kata Ananta.
Dia mengatakan, BPD perlu mengoptimalkan potensi pembiayaan dalam zona wilayahnya masing-masing, dan untuk mendukung hal tersebut SMF akan terus memberikan dukungannya melalui program peningkatan kapasitas penyaluran KPR untuk mendorong BPD yang belum menjalankan bisnis KPR dan/atau masih tergolong rendah dalam menyalurkan KPR.
“Sehingga menjadi BPD yang berperan aktif sebagai Bank Penyalur KPR guna memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan di masing-masing wilayah,” katanya.
Lebih lanjut Ananta mengungkapkan, hal tersebut merupakan komitmen SMF dalam mendukung Program Satu Juta Rumah, melalui kegiatan penyaluran pinjaman untuk perluasan jangkauan pembiayaan rumah di seluruh Indonesia.
“SMF memberikan likuiditas kepada BPD untuk memperbesar penyaluran KPR di daerahnya. SMF juga telah menunjukkan langkah sigapnya merespon semakin tingginya demand akan kebutuhan rumah yang layak huni, serta dukungan terhadap Program Satu Juta Rumah yang memerlukan dana besar,” ucapnya.
Terkait sinergi dengan BPD, hingga saat ini SMF telah bekerjasama dengan 27 Bank BPD, diantaranya, kerjasama dengan 13 BPD untuk program pembiayaan, dan kerjasama dengan 14 BPD yang masih dalam tahap PIK dan MoU.
Untuk mendukung pengembangan kapasitas penyaluran KPR oleh BPD, SMF bekerjasama dengan Kementerian PUPR dan Asbanda telah merilis dan menyerahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) KPR BPD SMF, dan SPO Kredit Modal Kerja – Konstruksi Perumahan SMF (KMK – KP SMF) kepada seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.
Selain itu, lanjutnya, untuk mendukung pengembangan penyaluran KPR Syariah, SMF bekerjasama dengan Kementerian PUPR, Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Asbanda serta Dewan Syariah Nasional merilis dan menyerahkan SPO KPR Syariah kepada Bank Umum Syariah / Unit Usaha Syariah.
Ananta optimis dengan adanya sinergi yang kuat, Program Satu Juta rumah dapat tercapai dan memberikan kontribusi luar biasa baik bagi kesejahteraaan masyarakat di berbagi daerah maupun bagi perekonomian Indonesia ke depan.
“SMF akan terus melakukan upaya peningkatan volume penyaluran KPR khususnya di berbagai daerah untuk mendukung Program Sejuta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah. Dukungan BPD dan Pemerintah Provinsi sangat diharapkan untuk memperluas kesempatan masyarakat dalam memiliki rumah yang layak di berbagai pelosok Indonesia,” katanya.
SMF merupakan BUMN yang didirikan tahun 2005 di bawah Kementerian Keuangan, dan mengemban misi sebagai special mission vehicle untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan. SMF memilki kontribusi penting dalam menyediakan dana jangka menengah panjang bagi pembiayaan perumahan melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan.
Melalui Kegiatan sekuritisasi dan penyaluran pinjaman, SMF sejak awal berdirinya di tahun 2005 telah mengalirkan dana dari pasar modal ke Pernyalur KPR sampai dengan 31 Desember 2017 kumulatif mencapai Rp35,63triliun, terdiri dari penyaluran pinjaman sebesar Rp 27,47 triliun, dan sekuritisasi sebesar Rp 8,15 triliun.
“Dari seluruh dana yang telah dialirkan SMF, telah digunakan untuk membiayai kurang lebih 846 ribu debitur KPR untuk 846 ribu rumah dari Aceh sampai Papua,” tandasnya.
Terkait rencana kerja di tahun 2018, Ananta mengatakan, SMF akan fokus memperkuat perannya sebagai fiscal tools Pemerintah melalui penguatan bisnis Perseroan. Hal ini akan dilakukan melalui peningkatan aliran dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan serta memperluas akses terhadap sumber dana murah jangka menengah panjang.