Danrem 161 Wira Sakti dan Kapolda NTT Pantau Situasi Malam Natal

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E.,M.M., bersama Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Agung Sabar Santoso, S.H., M.A. dan unsur FKPD lainnya melaksanakan pemantauan malam Natal di seputaran Kota Kupang, Sabtu Malam (24/12/2017).

Kegiatan pemantauan malam Natal tersebut dimulai dari titik kumpul di Mapolres Kupang Kota dilanjutkan ke tujuan pertama Gereja Koinonia berlanjut ke Gereja Talitakumi Pasir Panjang, balik arah menuju Gereja Katedral dan diakhiri dengan pemantauan Pos-Pos Keamanan Natal yang tersebar di beberapa titik strategis di seputaran Kota Kupang.

Kapolda NTT saat memantau kegiatan ibadah Umat Kristiani di Gereja Koinonia maupun Gereja Katedral mengatakan bahwa secara umum situasi Kota Kupang dan NTT secara umum berlangsung kondusif sehingga pelaksanaan ibadah Natal 2017 dan menyongsong Tahun Baru 2018 dapat berjalan aman.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Danrem 161/Wira Sakti saat dikonfirmasi awak media mengatakan TNI juga bertanggung jawab untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun 2015 Baru 2018 dengan menyiapkan dan mengerahkan sekitar 1500 personel TNI untuk seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur.

Baca juga : Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Gelar Open House

Kedua petinggi institusi keamanan ini berharap bahwa selama perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 kondisi di wilayah Nusa Tenggara Timur berlangsung aman dan kondusif.

Sementara itu saat diterima Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang usai Misa di Gereja Katedral, Uskup berpesan agar kerukunan di NTT terus diperlihara. Apalagi tahun depan ada hajatan politik yakni pemilihan kepala daerah. Uskup berharap, pilihan yang berbeda tidak merusak kerukunan di NTT.

“Kerukunan kita diharapkan terus dipelihara. Terutama tahun depan ada pesta demokrasi. Semoga pilihan berbeda tidak merusak kerukunan di NTT yang sudah dibangun,” ujar Uskup.

Ia berharap, pemimpin NTT nantinya bisa membawa daerah ini semakin maju dan masyarakat bisa mampu menggunakan akal sehat untuk memilih pemimpin yang bertanggungjawab.