Graffiti dan Karya Tulis Bagian Dari Pendidikan Luar Biasa

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Sekda Belu, Petrus Bere mengatakan, lomba graffiti dan karya tulis bagi warga umum dan pelajar yang digelar rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam Pena Batas RI-RDTL sangat sederhana tapi memiliki makna yang sangat luar biasa.

“Apresiasi untuk para wartawan dan tim juri atas kegiatan kecil ini. Ada putra- putri Belu, mutiara Belu yang luar biasa memiliki inovasi,” ujar Bere usai menyerahkan hadiah pada juara lomba graffiti dan karya tulis di Betelalenok, Kamis (9/11/2017).

Menurut Bere, sebagai warga Belu kita harus bangga dengan kreatifitas anak daerah yang dituangkan melalui graffiti dan karya tulis. Kegiatan lomba ini sangat berdampak bagi kemajuan pembangunan Rai Belu. Kegiatan kecil ini mendukung ide-ide pembangunan yang membuat Belu akan lebih baik ke depan.

“Banyak pesan membangun melalui graffiti dan karya tulis. Komitmen kita Belu daerah perbatasan jadi terbaik tanpa batas. Dengan lomba graffiti ini mari kita jadikan kota Atambua ini kota indah,” ujar dia.

Akui Bere, memang kegiatan lomba ini baru dimulai, masih sedikit peserta yang terlibat dan masih banyak putra daerah lain yang mempunyai bakat dalam graffiti dan karya tulis. Dia meyakini dan percaya ke depan kegiatan bagian dari pendidikan luar biasa ini akan ramai.

“Tulisan-tulisan ini mohon dikumpulkan dan akan diserahkan ke dinas teknis. OPD yang terkait harus melihat peluang ini untuk kedepannya. Ini bagian dari pendidikan yang luar biasa, jadi kalau Dinas tidak menanggapi ini perlu dibina,” ingat dia.

Masih menurut dia, Pemkab belum berpikir soal kegiatan positif, tapi rekan-rekan media telah berpikir bahkan berbuat kegiatan lewat goresan dan ini akan semakin membuat indah kota Atambua sebagai serambi NKRI.

“Ini pikiran-pikiran anak daerah yang terbaik. Banyak hal yang hilang, banyak budaya kita yang terkikis seiring perkembangan jaman,” ucap dia.

Lanjut dia, pesan lewat coretan dan karya tulis sangat luar biasa dan ini harus kita dorong terus untuk kembalikan budaya kita yang asli. Oleh karena itu mari kita gabung kreatifitas, tapi indentitas kita jangan hilang.

“Mari kita bangun Rai Belu, dari pada kita buat hal yang tidak mendukung. Hal negatif perlu dirubah dengan positif demi kemajuan pembangunan di Rai Belu,” ajak Bere.