NTT Potensial Topang Ketahanan Energi Nasional

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Direktur Operasional Unit Bisnis PT. Binusindo Energi Indonesia (BEI), Satyo Budi Oetomo mengatakan, posisi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat strategis dan potensial sebagai penopang ketahanan energi nasional.

Hal ini disampaikan Satyo Budi Oetomo dalam sambutannya pada acara ground breaking pembangunan proyek Kupang Oil Storage Terminal (KOST) PT. BEI di Kawasan Industri Bolok (KIB), Senin (28/8/2017).

Menurut Budi, kehadiran proyek tersebut bertujuan untuk menggali potensi yang ada di NTT. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), gas serta sejumlah produk lain di NTT. Proyek ini merupakan proyek jangka panjang yang akan dibangun secara bertahap.

“Proyek Kupang Oil Storage Terminal dibangun untuk bahan bakar minyak (BBM) dan Gas. Tapi dalam perjalanan terjadi pengembangan industri, sehingga kami dituntut untuk bisa menyediakan utility, kebutuhan hidup yang ada di kawasan industri tersebut,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, pembangunan tahap awal yang direncanakan yakni menyiapkan sumber energi listrik Power Plant dengan kapasitas mencapai 130 mega watt (MW) yang nantinya untuk kebutuhan di industri smelter batu mangan dan sebagian untuk PT Semen Kupang Indonesia.

“Untuk tahap awal ini, nilai investasinya mencapai Rp 1,5 triliun, dan dalam perhitungan kami, dalam lima tahun nilai investasi bisa mencapai Rp 10 triliun,” tandasnya.

Baca juga : PT Binusindo Energi Indonesia Akan Kelola Limbah Jadi Solar

Presiden Direktur PT. BEI, Fabianus Bessie Banase dalam sambutannya mengatakan, sebagai putera daerah dirinya terpanggil untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya membangun daerah NTT. Kehadiran proyek tersebut tidak terlepas dari tingginya kebutuhan akan energi di NTT.

Fabianus menjelaskan, fokus utama proyek tersebut adalah oil storage dan diikuti unit bisnis lainnya. Selain itu, juga akan dibangun satu pabrik oksigen, karena kebutuhan oksigen di NTT mencapai Rp 60 miliar namun harus didatangkan dari luar NTT.

“Setiap minggu datang, pulang tabungnya kosong. Karena itu kami sebagai putera daerah terpanggil untuk kerja sama dengan pemerintah daerah Provinsi NTT untuk bangun pabrik oksigen terbesar setelah Jawa Timur untuk menjawabi besarnya kebutuhan oksigen di daerah ini,” jelasnya.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menyambut baik pembangunan proyek bernilai triliunan rupiah tersebut. Pada kesempatan tersebut, Lebu Raya menyampaikan terima kasih kepada segenap direksi PT. BEI karena sudah memulai investasinya di NTT.

Lebu Raya mengatakan, NTT tengah membuka diri untuk membangun Indonesia dari NTT. Diakuinya, selama ini banyak investor yang datang, namun setelah itu pergi dan tidak kembali lagi. Meski begitu, banyak yang datang dan mulai berinvestasi serta membangun di daerah tersebut.

Karena itu, Lebu Raya mengingatkan Dinas Perizinan untuk memberikan kemudahan dan pelayanan maksimal dalam urusan proses perizinan. Sehingga memberikan kenyamanan bagi para investor baik dalam negeri maupun investor asing yang ingin berinvestasi di NTT.

“Saya ingatkan Dinas Perizinan agar tidak memberikan proses perizinannya tidak lama- lama, jangan menghambat. Dilarang menghambat. Kalau menghambat, sudah tahu risikonya,” tegasnya.