GMIT Rehobot Bakunase Gelar Pesta Paduan Suara Gerejawi
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Jemaat Rehobot Bakunase menggelar Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) dengan mengadakan lomba Paduan Suara (PS) yang melibatkan semua denominasi gereja di Kota Kupang.
Ketua Panitia Pesparawi GMIT Rehobot Bakunase, Alfred Dima kepada NTTOnline, Jumat (28/7/2017) mengatakan, kegiatan tersebut digelar serangkaian dengan peringatan HUT Jemaat Rehobot Bakunase yang ke 62 tahun 2017.
Menurut Alfred, dilaksanakannya lomba paduan suara tersebut dengan tujuan, yakni untuk meningkatkan kualitas pelayanan gerejawi melalui paduan suara di setiap gereja atau jemaat khususnya di wilayah Kota Kupang. Kegiatan digelar selama dua hari dari 27- 28 Juli 2017.
“Semua gereja kita libatkan tanpa melihat dari denominasi, baik itu GMIT, denominasi lain maupun gereja Katolik di Kota Kupang, dan yang disasar terutama adalah kaum pemuda supaya ada kaderisasi. Karena selama ini, yang terjadi khususnya di lingkup GMIT, paduan suara hanya menyanyi untuk mengisi liturgi dan bukan berperan sebagai kantoria di gereja,” ungkapnya.
Selain itu, kata Alfred, sebagai kegiatan oikumene untuk merangkul umat agar bersama- sama bersekutu dan meningkatkan rasa solidaritas, sehingga terbangun persekutuan yang utuh diantara sesama umat di setiap jemaat yang ada di Kota Kupang.
Baca juga : HUT Ke-16, PS Efrata GMIT Paulus Gelar Syukuran
Alfred menjelaskan, jika kali lalu yang dilombakan sebanyak dua kategori yakni etnik dan gerejawi maka tahun ini hanya difokuskan untuk satu kategiri yaitu gerejawi. Dan peserta lomba kali ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pelaksanaan Pesparawi tahun ini merupakan kali ketiga, dan peserta lomba kali ini agak unik karena hanya diikuti oleh empat paduan suara dari empat gereja. Sedangkan, kali lalu diikuti oleh sebanyak 12 paduan suara. Karena hanya kategori gerejawi, maka peserta kali lalu yang ikut kategori etnik tidak bisa ikut di tahun ini, jadi jumlahnya berkurang,” katanya.
Dia menyebutkan, empat kelompok paduan suara yang mengikuti lomba dengan tema “The Pride of Rehobot 3” itu, yakni PS Kantate Domino dari Gereja Syalom Airnona, PS El Choir dari Gereja Pohonitas Manulai, PS Kristus Raja dari Gereja Katedral Kupang, dan PS Angelos sebagai tuan rumah.
Alfred berharap, para pemuda gereja yang dibina melalui lomba seperti ini agar mereka nantinya aktif dan ikut mengambil bagian dalam kegiatan pelayanan di gerejanya masing- masing. Pasalnya, pemuda zaman sekarang identik dengan kesibukan mereka pada dunianya masing- masing.
“Jangan sampai pemuda terlalu bereforia di dunia sekuler dan mengabaikan pelayanan di gereja. Bahkan, kalau mau dibilang, saat ini yang hadir dan aktif dalam kegiatan gereja, kebanyak adalah para orang tua. Karena itu, perlu digalakan kaderisasi agar pelayanan di gereja tetap dan terus barjalan dengan baik,” tandasnya.