CU Jangan Buka Usaha Mematikan Anggotanya

Bagikan Artikel ini

Laporan Raymundus Tiwa
CU Bahtera Sejahtera Jadi Tuan Rumah RAT 43 Koperasi Primer dari BKCU Kalimantan.
Maumere,  NTTOnlinenow.com – Ketua Pengurus Puskopdit BKCU Kalimantan, Marselus Sunardi, S.Pd.,   menegaskan lembaga CU apa saja hendaknya tidak boleh membuka untuk bersaing dan bahkan mematikan usaha anggota. Sebab, kehadiran misi suci CU adalah memberdayakan para anggotanya bukan sebaliknya.

Demikian katanya kepada para wartawan di Kantor CU Bahtera Sejahtera sesaat melakukan persiapan RAT CU-CU BKCU Kalimantan, Senin (24/4).  Lebih jauh  pimpinan Puskopdit terbesar di Indonesia ini mengatakan jika ada CU-CU yang demikian maka harus ditutup, karena Cu tersebut sebenarnya sudah tidak berguna lagi bagi anggotanya. “Masa CU yang adalah kumpulan anggota yang  harus diberdayakan, pengurus lagi buka usaha yang bersaing dengan anggota dan bahkan yang mematikan. Jika demikian CU ditutup atau pengurusnya harus dipecat,” tandasnya.

Sebagaimana didketahui umum, banyak lembaga CU primer di Maumere yang membuka usaha yang bersaing dengan usaha para anggotanya. Bahkan di sekitar  wilayah kantor CU itu berada , usaha para anggota diketahui sudah bangkrut.

Namun, lanjut Sunardi,  CU boleh buka usaha yang tidak dapat dilakukan oleh anggota. Sebagai misal, CU membangun pabrik tepung kakao. Mengapa? Karena kata dia, itu butuh modal yang sangat besar yang tentunya tidak bisa diupayakan anggotanya secara sendiri-sendiri.  Jika demikian maka CU hadir sebagai pemecah persoalan di tengah anggotanya.

Sedikitnya  240  orang utusan  dari 44 CU Primer di bawah Puskopdit  BKCU Kalimantan menghadiri RAT TB 2016 di Hotel Sylvia Maumere.  Rapat Umum Anggota Tahunan ini digelar selama lima hari sejak Selasa-Sabtu  (25-29/4).

Peserta  yang hadir di antaranya utusan dari  CU Cindelaras Tumangkir Yogyakarta,  CU Bererod Gratia Jakarta,  CU Deus Providebit Jawa Tengah,  CU Prima Danarta Jawa Timur, CU Sumber Rejeki Kalteng, CU Daya Lestari Kaltim,  Khatulistiwa Bhakti Kalbar, CU Femung Pebaya Kalimantan Utara, CU Jembatan Kasih Kepulauan Riau, CU Hati Amboina Maluku, CU Sinar Saron Larantuka, CU Gerbang Kasih Ende, CU Kasih Sejahtera Atambua dan Sinar Papua Selatan, Papua.

RAT BKCU Kalimantan tahun sebelumnya diadakan di  Pangkalan Bun dengan CU  Remaung Kecubung sebagai tuan rumah. Penetapan di Maumere bukan lantaran CU Bahtera Sejahtera memenuhi standar seperti memiliki aset lebih dari Rp 50 Miliar, tetapi lebih dilihat pada perkembangan dan pertumbuhan CU Bahtera Sejahtera itu sendiri. Selain itu, akses tranpsortasi juga menjadi kriteria lain.  Di tanah Flores ini juga  masuk nominasi tempat ke 4 terbaik sebagai pusat pariwisata setelah Bali, NTB dan Yogyakarta.

Karena itu, RAT yang diawali  Misa kudus yang dipimpin Uskup Maumere  Mgr. Kopong Kung, SVD di  Gereja Kathedral St. Yosef Maumere ini akan dilanjutkan arakan peserta yang diikuti tetarian Sikka menuju  Kantor CU Bahtera Sejahtera 50 meter dari Gereja itu.

Hari pertama, kegiatan terpusat di CU Bahtera Sejahtera, sementara dilanjutkan dengan Seminar berthema Shaping Our Future : Connect-Collaborate- Differiansi (Membangun semangat baru di masa depan :  Koneksi-Kolaborasi dalam Keberagaman.  Seminar bertempat di Hotel Sylvia, Jalan Gajah Mada Maumere, Rabu (26/4), tampil Sunardi sebagai pembicara utama dan Romo Ferdy Rante, Pr dari CU Sauan Sibarung.

Kamis (27/4) acara inti RAT TB 2016 BKCU Kalimantan berlangsung di tempat yang sama. Setelah itu, sebagian peserta RAT  berwisata ke Danau Kelimutu Ende dan sebagian lainnya melakukan napak tilas ke Semana Santa Larantuka, Flores Timur. Selanjutnya,  Sabtu (29/4) sayonara para peserta kemali ke daerah masing-masing.

 Sejarah BKCU Kalimantan

Gerakan koperasi kredit Kalimantan berawal dari gerakan kesadaran gereja setempat untuk membangun ekonomi umatnya.  Awalnya usaha ini adalah bagian dari program kerja Delegatus Sosial Keuskupan Agung Pontianak tahun 1976.

Walau fase awal 1976-1984  perkembangannya belum memuaskan tetapi setelah terbentuknya tim pengembang CU pada fase ujicoba 1985-1989, gereja benar terlibat dan memantau pembentukan CU-CU di Keuskupan setempat.

Perkembagan pesat sejak tahun 2002-2006, BKCU Kalimantan berkembang sangat pesat sehingga meluaskan sayapnya hingga seluruh Nusantara. Kini sudah memiliki 44 CU primer di berbagai daerah seperti disebutkan dengan total memiliki aset lebih dari Rp 50 Miliar dari masing-masing CU Primer.

Bersamaan  dengan itu, kemajuan anggota selaras dengan perkembangan CU-CU-nya. Karena prinsipnya, Anggota harus mendapatkan pelayanan demi kemajuan usahanya lebih dari 80 % pengelolaan total dana untuk pemberdayaan  anggota sedangkan  20 % untuk lembaga.