Tembok Penahan Jembatan PLBN Mota’ain-Timor Leste Jebol

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Pekerjaan proyek tembok penahan pada jembatan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota’ain dan Timor Leste telah rampung dilaksanakan oleh kontraktor.

Namun tembok penahan pada jembatan penghubung yang menjadi garis batas antara wilayah Negara Indonesia dengan Negara tetangga RDTL di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Timor Barat jebol setelah dihantam banjir.

Kepala Desa Silawan, Ferdinand Bili Mones yang dihubungi media, Senin (30/1/2017) membenarkan, titik jebolnya tembok penahan jembatan batas kedua negara itu berada di jalur sungai Indonesia. Jebolnya tembok penahan itu bukan diakibatkan faktor teknis, tapi bencana alam banjir.

Jelas dia, jebolnya tembok penahan pada jembatan Mota’ain itu kemungkinan besar diakibatkan derasnya hantaman banjir ketika hujan yang turun tidak berhenti pada hari Jumat lalu. Pada jembatan itu terdapat tiga pintu jalur air, namun pada jalur jembatan Timor Leste ada sebuah pohon besar yang menutup jalur aliran air.

“Ada pohon besar yang terbawa banjir dan menutupi bagian jalur air di jembatan Timor Leste. Sehingga arus air tidak terbagi normal dan lebih banyak arus air mengikuti jalur sebelah akhirnya air derah dan langsung menghantam tembok penahan sampai jebol,” urai Mones.

Baca : Pemkab dan TNI Evakuasi Warga Korban Longsor Sungai Talau

Dikatakan, pengerjaan tembok penahan jembatan tersebut masih masa pemeliharaan, karena itu masih kewenangan pihak pelaksana proyek bukan kewenangan Pemerintah Desa Silawan. Sebab itu, tindaklanjut guna perbaikan segera dilakukan, sehingga tidak berdampak pada bangunan kios juga Pos Mota’ain Satgas Yonif Raider 641/BRU yang terletak dengan batas tembok penahan.

“Ini harus segera ditanggulangi, kalau tidak tembok penahan bisa rubuh dan itu membahayakan beberapa bangunan yang ada dibantaran sungai Mota’ain,” harap Mones.

Sesuai pantauan media, ambruknya tembok penahan pada jembatan batas kedua negara Indonesia dan Timor Leste itu kurang lebih sepanjang lima meter dengan lebar satu setengah meter juga retakan pada beberapa bagian tembok tersebut. Posisi tembok penahan yang jebol terletak dijalur tikungan sehingga terkena benturan air yang deras.

Sementara itu pada salah pintu jalur air jembatan milik Timor Leste terdapat sebuah pohon besar yang menutup jalur air setelah terbawa banjir. Akibatnya banjir tidak terbagi pada tiga pintu air, tapi lebih banyak ke dua jalur, sehingga menyebabkan air sungai meluap dan deras menghantam tembok penahan hingga jebol.