Puluhan Ekor Sapi di Amarasi Timur Mati Mendadak

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Puluhan ekor sapi milik warga di Desa Pakubaun, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mati mendadak.

Namun, hingga kini Dinas Peternakan Provinsi NTT belum memastikan penyebab matinya puluhan sapi tersebut karena masih dilakukan identifikasi melaui tim reaksi cepat.

Dugaan sementara, matinya puluhan sapi itu disebabkan karena penyakit ngorok (Septicaemia Epizootica). Penyakit Septicaemia Epizootica (SE) sering muncul akibat kurangnya kebersihan kandang apalagi hujan dan cuaca yang kurang baik.

Saat ini Dinas Peternakan NTT telah membentuk tim reaksi cepat guna mencaritahu lebih lanjut kepastian penyebab matinya puluhan sapi tersebut.

“Sapi itu milik masyarakat, sebelumnya ada lima ekor yang mati karena penyakit Septicaemia Epizootica (SE). Sekarang ada yang mati tapi belum tahu pasti berapa ekor yang mati dan penyebabnya,” kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Danny Suhadi di Kupang, Senin (30/01/2017).

Baca : Tekan Harga Cabai, Distanbun NTT Gelar Operasi Pasar

Mengenai informasi 70 ekor sapi mati sepanjang Januari 2017 di daerah itu, Danny mengatakan belum dapat memastikan jumlahnya karena masih menunggu hasil kerja tim sekaligus mengungkap penyebab matinya ternak itu.

“Sapi yang mati karena SE dagingnya bisa dikonsumsi tapi kalau bagian yang dicurigai terkena wabah penyakit disisihkan,” katanya.

Danny menambahkan, terkait kasus kematian sapi di Amarasi Timur itu, baru bisa diketahui setelah tim reaksi cepat melakukan identifikas diyakini diketahui setelah tim pulang dari lokasi.

“Jika hasil identifikasi menemukan terserang penyakit SE, segera dilakukan tindakan pengobatan dan vaksinasi menghindari agar tidak menyerang ternak yang lain di kawasan itu,” tandasnya.