Pamtas TNI Nelu Merasa Diperas Oknum Guru
Laporan Yan Meko
Kefamenanu, NTTOnlinenow.com – Atas kasus yg terjadi di acara malam perpisahan degan mahasiswa Undana Kupang pada tangal 04 September lalu, TNI PAMTAS Nelu, Desa Sunsea, kecamatan Naibenu merasa diperas oleh oknum guru yg mengaku diri sebagai tokoh adat Naibenu.
Oknum tersebut telah menerima dua juta lalu minta lagi dana rehab adat sebesar 60 juta. Lantaran itu, para anggota pasukan dari Yonif Raider 321 pun angkat bicara.
“Masalah itu telah terjadi dalam suasana pesta perpisahan itu. Teman TNI ada yg dijahit kepalanya, jua ada pemuda yg dirawat intensif hingga sehat. Lalu kemudian oleh tokoh adat kita diminta untuk berdamai, tapi ternyata masìh ada oknum guru yg merasa belum puas. Dia meminta duit kepada kita sesuka hatinya katanya dia adalah tokoh adat Naibenu. Karena keterbatasan kami maka kami untuk sementara hanya memberi uang dua juta, siri pinang dan bir pada tangal 14 November lalu di rumahnya, tapi kami sepertinya ditipu”, jelas pak Rizki ditengah anggota pasukan lainnya.
Dilanjutkan bahwa uang dua juta itu kemudian dikembalikan oleh istri KA kemarin 23 November, tetapi hanya 1,5 juta karena pak KA sudah gunakan 500 ribu untuk keperluan yang tak jelas, tutur Rizky.
Sementar Kasadlidik Denpom Kupang, Kapten Mulyadi, ketika ditemui diruang kerjanya pagi tadi mengatakan kasus perkelahian di Sunsea itu tetap dilimpahkan ke pengadilan militer.
“tenggang waktu telah kita berikan, tetapi karena ada desakan dari pihak lain maka berkas-berkas ini tetap dilimpahkan”, singkat Wahyudi. Oknum guru KA ketika dihubungi via selulernya terjawab diluar jangkauan.