Musprov PSSI NTT, Apa Kata Mantan Pemain NTT

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Jakarta, NTTOnlinenow.com – Musyawarah PSSI NTT (Nusa Tenggara Timur) akan digelar pada tanggal 4 Desember 2021, di kota Kupang, dan akan diikutin oleh 23 voters yang mewakili 22 Asosiasi PSSI Kota (Askot), Asosiasi PSSI Kabupaten (Askab) dan 1 Asosiasi Futsal. Dengan digelarnya Musprov PSSI NTT menandakan periodisasi kepemimpinan Frans Lebu Raya mantan Gubernur NTT selama 2 periode akan berakhir.

Duet Fary Francis-David Fulbertus akan menantang Petrus Christian Mboeik- Ridwan Ansar Sujana. Masing-masing kandidat pada saat pendaftaran telah mendapat dukungan dari 10 Askot/Askab.

“Saya mengikuti tahapan-tahapan Musprov PSSI NTT sejak awal, bahkan sejak tahun lalu kami di NTT All Star sudah mendiskusikan, siapa yang layak menahkodai Asprov PSSI NTT. Dari diskusi yang kami lakukan tidak ada nama yang layak untuk diusung, belum ada tokoh sekelas S.K.Lerik, Frans Sakera atau Beni Amalo yang rela merogoh koceknya demi sepakbola. Belakangan muncul nama Fary Francis dan Christ Mboeik. Jika dilihat dari sepak terjang kedua kandidat, hanya Fary yang punya kapasitas dan jaringan dilingkungan sepakbola nasional, bahkan di luar negeri ”, tegas Frans Watu koordinator NTT All Star Jakarta.

Hadirnya traning ground dengan fasilitas yang dimiliki Bintang Timur, bukti eksistensi dan kesungguhan Fary membangun sepakbola. Langkah Fary juga menginspirasi David Fulbertus, sebuah mini soccer di tengah Kota Kupang sebagai bukti totalitasnya dalam mengembangkan sepakbola di Kota Kupang. Rekam jejak keduanya jelas.

Sementara bagi Christ Mboeik ini Langkah awal petualangnya di sepakbola, nyaris tak nampak rekam jejaknya. Hanya sebuah catatan yang ditemukan sebagai eksekutif di salah satu klub lokal yang masih kalah pamor jika dibandingkan dengan klub Putra Gawang, Tunas Harapan, Kupang Putra, Bonak bahkan SSB Tunas Muda yang rajin melahirkan tunas-tunas muda sepakbola Kota Kupang. Lain halnya dengan Ridwan Ansar walaupun tidak sehebat Piter Fomeni atau Joni Lumba, dia pernah merumput di Lapangan Merdeka bersama Klub Tunas Harapan, satu-satunya lapangan yang telah mencetak banyak pemain hebat NTT.

Saya dukung Fary karena eksistensi dan konsistensi mereka. Kegigihan Fary membina talenta-talenta muda melaui Academy Bintang Timur patut kita apresiasi. Saat ini mulai banyak talenta muda NTT bermain di Klub liga 3 hingga 2, bahkan yang terbaru Crespo Hale (18 thn) produk SSB Bintang Timur dipanggil skuad Timnas Indonesia yang dipersiapkan pelatih Shin Tae-yong untuk Piala Dunia U-20 tahun 2023, tegas Yun Bali mantan pemain PSK dan Perse Ende. Alumni Universitas Gajah Mada hingga kini masih aktif bermain bersama Kagama FC.

Jika menggunakan strtegi pendekatan kekuasaan di NTT, sebagai politisi keduanya dimata Gubernur dan Wakil Gubernur punya porsi yang sama. Sebagai politisi senior, kedekatan Fary dan kedua petinggi NTT itu sudah terjalin ketika mereka bersama di DPR RI. Berkat kedekatan kedua tokoh ini ASABRI bisa menggandeng Bank NTT sebagai mitra bayar asuransi bagi seluruh anggota TNI/Polri, ASN Kemenhan di wiilayah NTT dan penempatan modal investasi di Bank NTT dalam mendorong program daerah dan UMKM di NTT. Sementara Christ sebagai politisi Nasdem tentu punya kedekatan emosional dengan Gubernur, tapi apakah Gubernur mendukung, perlu konfirmasi dan statement Gubernur, tapi rasanya tidak mungkin.

NTT butuh Ketua Asprov yang punya jaringan di lingkaran PSSI. Kejadian yang menimpa PSN Ngada di liga 3 nasional bisa jadi pelajaran yang mahal. Asprov membiarkan PSN berjuang sendiri. Ini bukti, tidak mudah bagi sebuah klub daerah bertarung di level nasional jika tidak punya jaringan di lingkaran sepakbola nasional. Sebagai Ketua Indonesia Football Forever (IFF), Fary punya hubungan baik dengan mantan pemain nasional diberbagai era yg tergabung di IFF. Kedekatan ini bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan pembinaan bagi pelatih di daerah, bisa juga sebagai “koneksi” menyalurkan bibit-bibit pemain ke Klub professional, sehingga remaja NTT dapat melihat sepakbola sebagai sebuah lapangan kerja bukan sekedar hobi semata, tegas Carolus Dae mantan pemain Hongkong Bank, diaspora Ngada di Jakarta.

Jika Fary-David mampu memenangkan pemilihan di Musprov NTT, sejarah akan mencatat, untuk pertama kalinya PSSI NTT dipimpin swasta, mantan pemain. Begitu juga sebaliknya jika Christ-Ridwan yang unggul, hanya menambah catatan panjang sepakbola NTT yang terus berlindung di zona kekuasaan daerah.

Kunci perubahan itu ada di Askot/Askab, karena mereka yang punya hak suara. Ditangan merekalah sepakbola NTT mau dibawa kemana ? Musprov nanti masyarakat NTT perlu menagih janji perubahan yang didengungkan Askab/Askot selama ini. Kalau mereka konsisten tidak terpengaruh dengan iming-iming sejumlah uang atau jabatan tertentu, yakinlah perubahan sepakbola NTT akan terjadi,” tegas Polce Kia mantan pemain NTT era 80-an. Polce memulai karirnya di PS Merpati Galakarya, Pelita Jaya Galatama dan berakhir di Barito Putra Galatama.

“Rasanya sudah terang benderang, siapa yang telah berbuat dan siapa yang hanya mencoba peruntungannya di sepakbola demi tujuan tertentu. Buatlah legasi bagi generasi muda NTT, jangan hanya demi jabatan dan iming-iming sejumlah uang kita lupa akan pembinaan dan prestasi. Disinilah kita menakar komitmen perubahan, mau berubah atau jalan ditempat”, timpal Verry mantan striker yang selalu menjadi langganan tim PSK Kupang.

Harapan perubahan dikumandangkan mantan pemain Bonak, Roy Willa. Berbeda dengan seniornya, Roy dengan tegas mendukung Christ Mboeik-Ridwan Ansar.

“Kita ingin perubahan di tubuh Pengprov periode mendatang, karena itu siapapun yang terpilih kita dukung. Dinamika dalam proses pemilihan suatu hal yang biasa, Fary punya pengalaman di dunia sepakbola, sedangkan Christ punya jaringan dilingkaran kekuasaan saat ini. Jika keduanya bersatu, akan sangat bermanfaat bagi perkembangan sepakbola NTT ke depan”, tegas Roy Willa.

Sementara itu Coach Timnas Putri Indonesia Yopi Riwoe berharap Musprov NTT dapat membawa perubahan bagi sepakbola NTT. Mantan pemain PSSI yunior yang pernah memperkuat tim POPSI NTT, berharap kongresnya bisa berjalan dengan aman dan lancar. Kalau visi misi pasti baik semua, yang dibutuhkan implementasi dari hasil kongres tersebut. Siapapun yang terpilih kita dukung demi sepakbola NTT.

Sebagai pelatih nasional, Yopi berharap kedepan NTT bisa berkontribusi bagi sepakbola Indonesia, untuk itu dia menekankan aplikasi dari program yang dipaparkan para kandidat, bisa dieksekusi dalam waktu yang tidak terlalu lama.