1.000 Tangki Untuk Atasi Masalah Kekeringan
Kupang, NTTOnlinenow.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang mulai mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat miskin. Sebanyak 5000 Kepala Keluarga (KK) mendapat bantuan itu.
Saat ini ada empat unit tangki air berjejer di depan Kantor BPBD Kota Kupang, siap untuk mendistribusikan air bersih. Empat kelurahan yang mulai didistribusikan yaitu Kelurahan Tode Kisar, Manulai II, Kuanino dan Kelurahan Bello.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Kupang, Jimmi Derens Didok mengatakan, ada empat mobil tangki dan masing-masing dua orang petugas bertugas di satu mobil tangki.
Dia mengaku, sesuai dengan usulan yang masuk dari masing-masing kelurahan, terdapat 5.000 usulan jumlah warga yang membutuhkan bantuan air bersih dari BPBD.
Dari 1.000 tangki kuota yang disiapkan oleh BPBD tentunya tidak akan cukup untuk melayani 5.000 KK, tetapi akan disiasati dengan pemakaian air secara berkelompok.
“Maksudnya, akhir akan didistribusikan kepada satu KK, dan akan digunakan oleh warga sekitar yang terdiri dari beberapa kelompok, hal ini dilakukan agar bisa menjangkau seluruh masyarakat yang membutuhkan,” kata Jimmi Didok.
Menurutnya, dari 51 kelurahan di Kota Kupang hanya 29 kelurahan yang memasukkan daftar warga yang membutuhkan air bersih. Sementara 22 kelurahan lainnya tidak memasukan usulan.
“Kami dari BPBD sudah memberikan surat pemberitahuan kepada semua kelurahan, agar melakukan pendataan warga yang membutuhkan bantuan air bersih sehingga bisa dijangkau oleh BPBD,” terangnya.
Jimmi mengaku, dalam sehari bisa dilayani empat sampai lima tangki bahkan bisa sampai delapan tangki. Sabtu dan Minggu pun akan tetap dilayani. Petugas yang ada selalu standby.
Selain itu, kata Jimmi, tandon air yang telah dibagikan oleh BPBD Kota Kupang beberapa waktu lalu, sebanyak 97 tandon itu juga menjadi sasaran pendistribusian air.
“Jadi tandon-tandon yang sudah kami berikan kepada masyarakat yang membutuhkan tentunya kami akan membantu untuk mengisi air di tandon tersebut agar bisa dipakai oleh masyarakat sekitar,” ujarnya.
Jimmi mengaku, program pendistribusian air bersih bagi masyarakat miskin itu sudah dilakukan selama tiga tahun berturut-turut. Bantuan air bersih ini merupakan program jangka pendek untuk menyelesaikan masalah air bersih untuk hadapi kekeringan.
Dia mengaku, usulan bantuan air bersih terbanyak ada di Kelurahan pinggiran misalnya Kelurahan Fatukoa, Alak dan Naioni.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Kupang, Rikco Umar, mengatakan, untuk petugas yang ditugaskan untuk melayani air bersih ini, ditempatkan dua orang, agar bisa bergantian.
“Kami juga tetap standby di posko yang ada di kantor BPBD, jadi masyarakat tetap bisa mendapatkan pelayanan secara cepat apabila terjadi bencana dan laporan lainnya dari masyarakat akan segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Menurut Rikco Umar, program air bersih ini merupakan program tahunan yang direncanakan akan kembali diusulkan pada tahun 2022 mendatang, karena Kota Kupang dengan kondisi kemarau yang lebih panjang dibandingkan musim hujan.
Hal ini, kata Rikco tentunya akan berpengaruh juga pada ketersediaan air bersih pada masyarakat.