Kakek Asal Desa Renrua Dapat Kalpataru Kategori Perintis Lingkungan

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Seorang kakek asal Desa Renrua, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-RDTL mendapat kalpataru (penghargaan di bidang lingkungan hidup).

Sosok itu adalah Edmundus Kehi Tae (67) warga Desa Renrua satu dari tiga warga lain yang mendapat kalpataru saat kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2019 tingkat Kabupaten Belu ke-23 di Kantor Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Senin (16/9/2019) lalu.

Edmundus Kehi Tae menerima penghargaan kalpataru dengan kategori Perintis Lingkungan yang diterimanya bersama tiga warga Belu lainnya.

Akui dia, saat ditemui NTTOnlinenow.com, Kamis (19/9/2019) dirinya tidak menyangka bisa mendapat penghargaan dari Pemerintah di bidang lingkungan hidup. Dirinya mendapat undangan dari Dinas Lingkungan Hidup untuk mengikuti kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2019 di Nenuk.

Dalam kegiatan tersebut, namanya disebut oleh panitia sebagai peserta penerima kalpataru bersama tiga warga lainnya.

Dijelaskan, dia menanam pohon di desanya sejak berusia muda secara sukarela tanpa disuruh oleh pihak manapun. Aksi penghijauan itu dilakukan dirinya lantaran terdorong oleh kepedulian terhadap alam yang kian hari mulai rusak akibat penebangan liar dan dibakar oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

Dituturkan, ada sejumlah anakan pohon yang ditanam olehnya seperti anakan pinang kurang lebih 300 pohon. Selain itu anakan kelapa, jati, mahoni dan kemiri, dan saat ini pohon-pohon itu menjadi sumber pendapatan ekonomi bagi keluarganya.

Menanam pohon jelas Edmundus sangat bermanfaat bagi ekonomi keluarga. Selain itu juga bermanfaat bagi banyak orang terutama anak dan cucu. Selain itu kelestarian alam tetap terjaga dan sumber mata air tetap terawat.

Adapun tiga warga Belu yang juga menerima kalpataru adalah Marianus Domi Meti warga Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat kategori Penyelamat Lingkungan, Hilarius Heni Sali warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, kategori Pembina Lingkungan dan Gabriel Manek warga Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, kategori Pengabdi Lingkungan.

Bupati Belu, Willybrodus Lay menyampaikan profisiat kepada para penerima kalpataru. Diminta kepada warga masyarakat Belu lainnya agar mencontohi aksi keempat warga yang menerima kalpataru.

“Selamat dan terimakasih karena telah mendedikasikan diri bagi lingkungan kita ini dengan kerjanya. Untuk masyarakat Belu, mari kita contohi keempat warga penerima kalpataru ini. Meski penuh dengan keterbatasan, tapi sudah berbuat bagi lingkungan kita tetap hijau dan lestari,” kata Lay dalam sambutannya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Yohaneta Mesak mengemukakan, empat warga pemenang kalpataru tahun ini telah melalui seleksi.

Adapun seleksi itu lanjut Mesak menggunakan beberapa kriteria yakni sekelompok orang atau individu melakukan upaya menyelamatkan lingkungan dengan menanam pohon di lingkungan sendiri, kebun, sumber mata air serta lahan-lahan kritis dengan presentase tumbuh 50 persen.

“Kita akan usul warga yang dapat penghargaan ini ke tingkat propinsi. Apabila berhasil maka akan kita dorong terus ke tingkat pusat,” kata Mesak.