47,56 Persen Remaja Pernah Nonton Video Porno

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Survei yang dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTT menunjukkan sebanyak 47,56 persen remaja di provinsi ini pernah menonton video porno.

Ketua KPID NTT, Eksi Riwu sampaikan ini dalam keterangan persnya yang diterima media ini, Kamis (15/8).

Eksi menjelaskan, KPID NTT sejak April sampai Juli 2019 melakukan survei tentang penggunaan media oleh remaja dan tingkat literasi media remaja NTT. Survei itu dilakukan untuk mengetahui tingkat penggunaan media oleh remaja di NTT. Untuk mengetahui media yang paling sering dikonsumsi, tujuan konsumsi media, serta waktu yang dipakai untuk mengkonsumsi media. Juga untuk mengetahui tingkat literasi media remaja di NTT.

“Survei ini dilakukan terhadap 1.350 responden remaja yang masih berada pada bangku pendidikan SMA/sederajat di 12 kabupaten/kota, yakni Kupang, TTS, Belu, Alor, Rote, Sumba Timur, Sumba Barat, Sikka, Manggarai, Manggarai Timur, Nagekeo dan Ende,” kata Eksi.

Ia mengungkapkan, berkaitan dengan akses internet untuk menonton video porno menunjukan bahwa sebanyak 47,56 persen remaja di NTT pernah menonton video porno. Dari persentase dimaksud, 51,09 persen menonton video porno sendiri, 7,81persen menonton dengan teman lawan jenis, dan 41,09 persen menonton dengan sesama jenis.

Lebih lanjut Eksi menyebutkan, pihaknya juga melakukan survei tentang keseringan mengakses internet setiap harinya. Hasilnya, 73,19 persen remaja mengakses internet setiap hari, 6,07 persen mengakses empat sampai lima kali seminggu dan 20,74 persen menggunakan dua sampai tiga kali seminggu.

Sedangkan dari segi waktu mengakses setiap harinya, papar Eksi, 26,23 persen mengakses lebih dari enam jam perhari. 43,85 persen mengakses satu sampai tiga jam dan sebanyak 13,92 persen mengakses selama empat sampai enam jam perhari dan sisanya 16,00 persen mengakses internet kurang dari satu jam.

“Dari aspek alasan penggunaan internet, sebanyaj 26,81 persen menggunakan untuk hiburan, 21,56 persen untuk membuka media sosial dan 51,63 persen untuk informasi pelajaran,” terang Eksi.

Pada kesempatan itu ia menerangkan, hasil survei berkaitan dengan penggunaan media televisi menunjukan, sebanyak 57,90 persen remaja sering menonton televisi dan sebanyak 40 persen kadang-kadang sedangkan 1,70 persen tidak menonton televisi. Dari remaja yang menonton televisi, 52 persen remaja menonton pada jam 18.00-22.00 wita, tujuh persen remaja menonton pada jam 06.00- 07.00 pagi dan jam lainnya. Selain itu, 21 persen pada jam 14.00- 16.00 dan 13 persen pada jam 16.00- 18.00 Wita.

“Terkait dengan tayangan yang sering ditonton, 48 persen menyukai sinetron dan film, 23 persen menyukai berita dan informasi, sembilan persen menyukai pendidikan, pariwisata budaya, dan agama serta 20 persen menyukai musik, olahraga, kuis dan lainnya,” papar Eksi.

Koordinator Bidang Kelembagaan KPID NTT, Rudi Riwu Kaho menyampaikan, survei yang dilakukan juga berkaitan dengan pengunaan media radio. Hasilnya, sebanyak 78,67 persen remaja masih mendengar radio dan 21,33 persen tidak mendengar radio. Dari jumlah pendengar radio menunjukan 56,15 persen remaja mendengar kurang dari satu jam, 16,37 persen mendengar satu sampai dua jam, 2,96 persen mendengar dua sampai tiga jam. Selain itu, mendengar radio tiga sampai empat jam sebanyak 1,33 persen dan lebih dari empat jam sebanyak 1, 85 persen. Selebihnya tidak pernah mendengar radio.

“Kami berharap, kiranya hasil survey ini dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan untuk memajukan penyiaran di NTT. Juga dapat dimanfaatkan bagi para peduli literasi media agar secara bersama mengembangkan kebijakan literasi media bagi masyarakat, khususnya bagi remaja di NTT,” imbuh Rudi.