Ini Strategi KPU Sikapi Pemilu di Kabupaten Flores Timur

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan strategi menyikapi pelaksanaan pemilu serentak di Kabupaten Flores Timur (Flotim) bila tidak mengalami perubahan sesuai aspirasi yang telah disampaikan ke KPU Pusat.

Komisioner KPU NTT, Fransiskus Diaz sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Selasa (19/3/2019).

Edi, demikian Fransiskus Diaz biasa disapa menjelaskan, pada tahun 2018 lalu KPU bersama semua pihak seperti pemerintah daerah, DPRD, partai politik, Forkompinda dan tokoh agama. Ada beberapa kesepakatan dan strategi yang diambil dari pertemuan dimaksud.

“Kesepakatan yang diambil saat itu telah disampaikan ke KPU Pusat. Namun apapun keputusan yang diambil, menjadi kewenangan KPU Pusat,” kata Edi.

Dia menyampaikan, kesepakatan yang diambil saat itu antara lain, penundaan pelaksanaan pemungutan suara di Flotim terutama di 98 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berdampak langsung terhadap ritus Semana Santa. Dari jumlah TPS tersebut, 92 TPS ada di Kecamatan Larantuka, dua TPS di Wure, Kecamatan Adonara Barat dan dua TPS di Konga, Kecamatan Titehena.

“Rapat juga merekomendasikan agar pelaksanaan pemilu ke depan harus mempertimbangkan hari besar keagamaan,” tandas Edi.

Dia mengungkapkan, strategi lain yang diambil adalah waktu pelaksanaan pleno hasil penghitungan suara. Karena setelah hari pemungutan suara pada Rabu, 17 April langsung memasuki tri hari suci, rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan baru akan dilaksanakan pada Senin, 22 April.

Juru Bicara KPU NTT, Yosafat Koli mengatakan, aspirasi yang disampaikan pemerintah dan tokoh agama di Flotim telah diteruskan ke KPU Pusat. Hingga saat ini pihaknya belum mendapat informasi soal pergeseran waktu pemungutan suara Pemilu serentak di Flotim.

“Kita berharap KPU Pusat mempertimbangkan aspirasi yang telah disampaikan. Tapi sebagai penyelenggara di tingkat daerah, kami tetap tunduk pada keputusan KPU pusat,” tandas Yosafat.

Dia menambahkan, strategi lain yang akan diambil bila hari pemungutan suara tidak mengalami pergeseran, penyelenggara di 98 TPS, tidak berurusan langsung dengan panitia Semana Santa. Sehingga pelaksanaan pemungutan suara di 98 TPS tersebut dapat berjalan lancar.