Harus Ada Sinergitas Lintas Sektor Bangun Pariwisata Di Kota Kupang
Laporan Nyongki Mauleti
Kupang, NTTOnlinenow.com – Dalam rangka mengembangkan pariwisata di Kota Kupang, Dinas Pariwisata Kota Kupang menggelar rapat koordinasi pemerintah dan sektor pendukung pariwisata Se-kota Kupang, dengan tema membangun pariwisata kota Kupang yang sinergis. Rakor ini berlangsung di Hotel Silvya, Selasa (22/5/2018). Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang. Ester Muhu, Wakapolres Kupang Kota, Kompol Jacky Umbu Kaledi, Ketua PHRI Fredi Ongko Saputra.
Kadis Pariwisata, Esther Muhu dalam sambutannya saat membuka kegiatan Rakor tersebut mengatakan, saat ini pemerintah Kota Kupang tengah berupaya untuk mengembangkan potensi wisata di Kota Kupang, seperti di Pantai Batu Nona, Ketapang Satu, Pantai Teddy”s dan dibeberapa tempat lainya. Namun lanjut dia, upaya pemerintah harus didukung oleh semua pihak, agar potensi yang ada bisa dikembangkan semaksimal mungkin untuk menarik minat wisatawan, baik itu wisatawan lokal, maupun wisatawan dari luar daerah.
“Pemerintah punya semangat yang kuat untuk kembangkan potensi yang ada. Namun pemerintah juga butuh dukungan dari semua pihak,” Kata Muhu.
GM Angkasa Pura 1 Bandara el Tari Kupang, Barata Singgih Riwahono, Mengatakan, untuk membangun pariwisata harus ada komitmen dari pemerintah, masyarakat dan semua pelaku usaha. Selain itu juga transportasi dan menu menu makanan yang dapat diterima oleh wisatawan. Selain itu harus mulai melakukan survey tentang keinginan para wisatawan, misalnya diveng dan lainnya. Juga kesiapan masyarakat untuk mendukung pariwisata di Kota Kupang.
Saat semua mendukung, maka angkasa pura siap untuk mendukung. Untuk mendatangkan wisatawan ke daerah Kota Kupang. Srategi dari angkasa pura I, saat maskapai membuka rute penerbangan baru, angkasa pura membebaskan Landing fee selama enam bulan 100 persen. Yang diterapkan di Ambon dan El Tari Kupang. Juga dibebaskan dari semua biaya iklan di terminal. Juga ada insentif tambahan.
Fredi Ongko Saputra mengatakan, memang Kota Kupang masih banyak kekurangan karena merupakan provinsi kepulauan. Selain itu, jika ingin mengembangkan pariwisata maka harus melibatkan semua sektor.
Dijelaskan, Kota Kupang mau dijadikan pariwisata apa. Kesehatan, pendidikan, kuliner, hiburan anak, atau pantai. “Jadi turis itu jangan dilihat hanya datang lihat pantai dan lainnya. Orang datang berobat, datang sekolah dan lainnya juga merupakan wisata. Hal-hal ini yang harus dilakukan. Mulai dari wali kota dan semua pimpinan daerah. Tidak bisa hanya dengan mengimbau saja,” ungkapnya.
Ia berharap, ada pertemuan antara wali kota dan semua sektor terkait untuk menata pariwisata kota Kupang mau dibawa kemana. Selain itu, PHRI tidak bisa mengatur semua perhotelan di Kota Kupang. Karena izin yang didapatkan tidak melibatkan PHRI. Pemerintah seharusnya mempunyai data.
“Masyarakat juga harus disiapkan untuk ramah dengan pariwisata. Bagaimana bisa kita duduk disini sementara masyarakat tidak diberi pemahaman. Ada wisatawan yang datang masyarakat tidak tahu harus berbuat apa,” tandasnya.
Selain itu harus ada pembinaan di masyarakat. Pengamanan, transpotasi untuk bisa mengangkut wisatawan keliling ke tempat-tempat wisata. Selai itu juga promosi wisata Kupang di maskapai penerbangan.