Warga Naitua, Kelurahan Manulai II Keluhkan Air Bersih Dan Layanan Kesehatan
Laporan marten Don
Kupang, NTTOnlinenow.com – Warga Kampung Naituta, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak mengeluhkan masalah air bersih di Kampung tersebut. Keluhan itu disampaikan Ketua RT20, Marthen dalam kegiatn Reses III Anggota DPRD Kota Kupang, Kristian Saeketu Baitanu, yang berlangsung di wilayah tersebut, Minggu (24/9/2017).
Marthen mengatakan, meskipun Naituta masuk dalam wilayah Kota Kupang, tetapi seperti daerah yang terisolir, karena hampir tidak perhatian dari pemerintah. Khususnya masalah air bersih tidak ada perhatian sama sekali, karena ada jaringan pipa milik PDAM yang melewati wilayah tersebut, tapi tidak ada pelayanan untuk warga di wilayah tersebut.
“Memang ada bantuan pemerintan Pusah lewat Program Pansimas, namun program tersebut tidak lagi berjalan. Selain itu warga juga pernah berupaya untuk membuat sumur bor, tapi karena terkendala biaya, maka pembuatan sumur tidak dilanjutkan,”. Katanya.
Ia mengaku untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Harga tangki air yang melayani diwilayah itu, sebesar Rp.125 ribu. Jumlah tersebut sangat besar bagi warga Naituta, karena umumnya, warga di wilayah tersebut berprofesi sebagai petani. Oleh karena itu dirinya berharap anggota DPRD Kristian Baitanu bisa memperjuangkan keinginan warga untuk mendapat pelayanan air bersih.
Sementara itu, Benyamin Masu salah satu warga RT20/Rw08 meminta pemerintah Kota Kupang dapat menyiapkan saran kesehatan, minimal ada Puskesmas Pembantu. Menurutnya, selama warga kesulitan untuk berobat jika mengalami sakit, karena warga di wilayah tersebut, dilayani pada Puskesmas Di Kelurahan Naioni dengan jarak yang mencapai puluhan kilometer.
Baca juga : Danrem 161/WS Gelar Komsos di Kecamatan Wini TTU
Di wilayah kami ada sekitar 100 lebih Kepala Keluarga (KK) jadi kami minta kalau bisa di wilayah ini bisa dibangun Pustu, agar warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak,” ujarnya.
Selain pelayanan kesehatan, Masu juga meminta perhatian pemerintah soal sarana jalan, penerangan jalan, menurutnya, jalan diwilayah tersebut merupakan rintisan warga dan belum tersentuh pembangunan, padahal, warga dengan rela telah melepaskan lahannya, untuk dibuatkan jalan, tetapi belum direspon oleh pemerintah.
“Kami di wilayah ini sering kesulitan mengakses jalan ketika hujan, bahkan banyak warga yang sering mengalami kecelakaan karena kondisi jalan yang buruk. Kami juga berharap adanya penerangan jalan di wilayah kami meskipun jalan di lokasi ini tidak diaspal,” katanya.
Menanggapi keluhan warga Naituta, Anggota DPRD Kota Kupang, Kristian Baitanu berjanji akan memperjuangkan permintaan warga, dan permintaan ini akan dibawah dalam sidang APBD murni tahun 2018 mendatang. Menurutnya, untuk masalah air bersih dan Pustu akan menjadi prioritas untuk diperjuangkan, sebab air dan kesehatan menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
“Saya berjanji akan memperjuangkan masalah air dan Pustu, kalau untuk air Pemerintah Kota Kupang telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kupang, sehingga dirinya akan berkoordinasi dengan pemerintah dan PDAM. Apalagi sudah ada jaringan PDAM kabupaten Kupang di wilayah tersebut, sehingga tingga koordinasi lebih lanjut. Menyangkut Pustu saya berharap warga mau menyiapkan lahan agar usulan warga bisa diterima dan pembangunan bisa berlangsung dengan cepat,” ujarnya.