Bulog Atambua Gandeng Media Awasi Penyaluran Rastra

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Perum Bulog Sub Drive Atambua gandeng awak Media di Belu melakukan pengawasan terhadap penyaluran beras keluarga sejahtera (Rastra) untuk rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) di wilayah Kabupaten Belu, Malaka dan TTU, Timor Barat perbatasan RI-Timor Leste.

Kepala Bulog Sub Divre Atambua, Simon Melki Lakapu, Jumat (21/7/2017) menuturkan, tujuan pihaknya menggandeng media selain mitra kerja tetapi juga untuk bersama-sama mengawasi penyaluran Rastra kepada kepala keluarga pemerima jatah beras bersubsidi di tiga wilayah tersebut.

“Rekan media jadi mitra dengan Bulog di wilayah Belu, Malaka dam TTU. Kalau bisa ada temuan beras rusak yang disalurkan, rekan-rekan media tolong konfirmasikan ke kami,” pinta dia.

Nantinya, jelas Lakapu dalam penyaluran tersebut apabila ditemukan beras yang rusak akan segera diganti pihak Bulog, kemudian dikembalikan kepada warga atau keluarga penerima jatah beras sejahtera tersebut.

Dijelaskan, sebenarnya beras yang ada di gudang bukan beras rusak seperti yang diterima beberapa keluarga penerima jatah yang akhirnya bermasalah. Proses pengadaan beras itu sesuai dengan prosedur yang telah ada.

“Tapi karena di penampungannya yang lama mencapai kurang lebih enam bulan, sehingga kualitas berasnya kurang bagus. Jadi hanya masa simpan yang lama akhirnya beras itu rusak,” terang Lakapu didamping Satker Rastra TTU, Kristian Nugroho, Pj Satker Belu, Gratia S dan Satker Malaka Arlan di Kantor Bulog.

Baca juga : Diduga Diterkam Buaya, Tubuh Paulus Ditemukan Tidak Utuh

Terkait hal itu, saat ini pihaknya melakukan sortir terhadap stock beras yang ada di gudang sebelum disalurkan kepada masyarakat penerima jatah beras keluarga sejahtera di wilayah Belu, Malaka dan TTU.

Stok beras tahun ini di Bulog sebanyak 1000 ton ditambah sisa tahun 2016 lalu 1000 dan stok beras untuk tiga bulan ke depan amam. Semua beras saat ini aman untuk kualitasnya karena sudah disortir.

“Sementara kita salurkan beras semester satu ke tiga titik, Belu, Malaka dan TTU. Kita komitmen, setiap kali disalurkan akan disortir dan kami salurkan beras yang layak atau berkualitas,” ujar Lakapu.

Tambah dia, total stok beras setahun untuk tiga Kabupaten sebanyak 8.974 juta kilo atau menghampiri 9 ton. Saat ini yamg baru disalurkan sebanyak 4000 ton beras ke tiga wilayah tersebut.

“Untuk saat ini pasokan berasnya berasal dari daerah Sulawesi Selatan, dan sementara ada sekitar 3000 ton dalam perjalanan ke Belu,” ucap dia.

Lanjut Lakapu, terkait kerja sama Bulog dan Pemkab Belu seluruh proses administrasinya semua selesai perjanjiannya dari SPA kami sudah salurkan 102 ton khusus wilayah Belu untuk enam Desa. “Prosesnya perjanjian dari SPA dan Desa mau ambil jatah beras harus ada rekomendasi dari Pemkab,” papar dia.