GP Ansor: Perayaan Idul Adha, Momentum Kebersamaan di NTT

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Abdul Muis mengatakan, perayaan Idul Adha atau yang dikenal dengan sebutan Idul Qurban selalu dijadikan sebagai momentum kebersamaan semua umat beragama di NTT.

“Perayaan Idul Qurban adalah sebuah proses dari seluruh komponen masyarakat pada umumnya di NTT, namun yang menjalankannya adalah umat Islam,” kata Muis kepada media ini saat ditemui di Masjid Agung Baiturahman Perumnas, Kota Kupang, Senin (12/9).

Menurut Muis, Idul Qurban merupakan sebuah momentum hari raya keagamaan umat Islam yang mengandung sebuah pesan mulia dibaliknya yaitu saling berbagi kasih di antara sesama manusia.

“Tetapi pesannya adalah berbagi kepada semua umat beragama. Karena itu, momen ini sangat pas untuk kita di NTT, bahwa kita harus berbagi dalam kebersamaan seperti yang sudah dilakukan selama ini,” katanya.

Muis mengungkapkan, rasa toleransi antarumat beragama di NTT sangat tinggi. Hal ini dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di setiap momentum hari raya keagamaan. Kerja sama selalu terbangun dengan baik di antara sesama umat beragama.

“Ini sudah menjadi tradisi, bukan baru pertama kali di NTT. Bahwa di setiap hari raya keagamaan selalu ada kerja sama antarumat beragama untuk mensukseskan prosesi hari raya agama lainnya,” ungkapnya.

Panitia Pelaksana Idul Adha 10 Dzul-Hijjah 1437 Hijriah Masjid Agung Baiturahman, Perumnas Kupang ini menyampaikan, Karang Taruna dan Pemuda Kristen terlibat aktif dalam pengamanan pelaksanaan sholat ied umat Islam di Kota Kupang.

Khusus di Kelurahan Nefonaek, Kota Kupang, lanjutnya, terdapat 3 tempat ibadah yakni 1 gereja protestan, 1 gereja katolik dan 1 masjid. Umat dari ketiga tempat ibadah tersebut, selalu saling membantu di setiap perayaan hari besar keagamaan.

“Seperti hari ini, setelah melakukan pengamanan sholat ied, mereka lalu datang ke masjid dan ikut membantu melakukan pemotongan hewan qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada mereka yang berhak,” kata Muis.

Dia menambahkan, perayaan Idul Adha ini merupakan refleksi dengan sebuah pesan bahwa tidak akan rugi jika bersama-sama membangun kebersamaan tanpa memandang perbedaan itu sebagai jurang pemisah di antara sesama anak bangsa.

“Di sini kami selalu bersama tanpa harus bertanya, siapa dia atau agamanya apa. Di sini kami selalu membangun kerukunan untuk membangun NTT yang lebih baik ke depan,” tandasnya.