CD Bethesda Gelar Sosialiasi HIV-AIDS Bagi Masyarakat Kelurahan Umanen

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – UPKM/CD Bethesda Yakkum Yogyakarta area Belu kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Belu menggelar sosialisasi terkait HIV dan AIDS bagi masyarakat Kelurahan Umanen, Jumat (24/3/2023).

Kegiatan sosialisi berlangsung di Kantor Camat Atambua Barat dihadiri Koordinator CD Bethesda Yakkum area Belu, Wakil Ketua PKK Belu (pemateri), Camat Atambua Barat, Lurah Umanen, Kepala Puskesmas Umanen (pemateri) serta Warga Peduli Aids (WPA).

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK, Rinawati Haleserens dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan menuturkan bahwa sosialisasi ini merupakan kegiatan yang sangat baik, kegiatan yang sangat luar biasa. “Sebab, masalah ini (HIV dan AIDS) bukan baru bagi kita, tetapi sudah ada sejak lama karena perilaku yang tidak baik,” ujar dia.

Karena itu, kita bersyukur CD Bethesda Yakkum bersama tim membantu Pemerintah Belu melalui program penanganan dan pencegahan kasus HIV-AIDS khusunya untuk para ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS). “Mari kita bersama-sama membantu, jangan beranggap buruk kepada warga kasus ODHA, karena mereka juga punya kehidupan seperti kita,” ajak Rinawati.

Diharapkan, semua peserta bisa mengikuti dengan baik kegiatan sosialisasi ini. Sehingga bisa memahami secara baik tentang AIDS dan pencegahannya.

Koordinator CD Bethesda Yakkum area Belu, Yosafat Ician menuturkan bahwa, kegiatan ini dilatari oleh hasil HIV-AIDS di Kabupaten Belu. Data Dinkes Belu secara komulatif, Belu tempati urutan kedua kasus HIV-AIDS setelah Kupang di NTT, tetapi angka kematian kasusnya Belu diurutan pertama dalam wilayah NTT.

“Sosialisasi ini diikuti masyarakat Kelurahan Umanen. Kegiatan ini dalam meningkatkan layanan kesehatan komprehensif bagi ODHA serta menular pencegahan HIV maupun stigma dan diskriminasi bagi ODHA. Hari ini kita ada dua kegiatan, sosialisasi dan workshop,” terang Ician.

Lanjut dia, saatnya kita bersama-sama terlibat dalam pencegahan dan penanganan HIV, tidak semata-mata kepada Pemerintah. Tetapi sama-sama kita selamatkan warga khususnya Ibu Rumah Tangga dan anak-anak generasi muda bangsa Indonesia.

Sementara itu Camat Atambua Barat, Stefanus Donpeira mengatakan, masalah HIV-AIDS walau lama tidak terdengar tapi masih ada di tengah-tengah kita. Semua terjadi karena penyimpangan dari oknum sehingga menimbulkan korban dan menjadi kendala bagi kita.

“Kehadiran WPA tentunya sangat strategis dalam membantu pemerintah untuk hal pendekatan konseling kepada warga khususnya yang status ODHA, sehingga mereka tidak putus asa dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” ujar Donpeira.

Kesempatan itu, Kapus Atambua Barat, Agusto Lopes Martins mengatakan, perkembangan kasus HIV dalam tahun 2023 di wilayah Puskesmas Atambua Barat terdapat 99 kasus. Di tahun 2022 jumlah kasusnya sebanyak 91 kasus, sedangkan tahun ini ada penambahan 8 kasus.

“Sehingga jumlah kasusnya ada 99 yang tersebar di empat Kelurahan. Paling tinggi 49 orang di Kelurahan Umanen, paling banyak IRT, kedua petani dan para ojek sedangkan anak pelajar SMA ada dua atau tiga orang,” terang dia.

Tindakan yang diambil yakni, Puskesmas bersama CD Bethesda melakukan kegiatan lebih banyak pada pendampingan terhadap ODHA, selain itu sosialisasi KIY kunker ke rumah warga.
“Kita harapkan tim kesehatan bisa lebih dekat dengan ODHa melalui WPA sehingga mereka dapat memberikan info tentang batasan, sehingga angka kasus tidak bertambah,” pungkas Lopes.