Usai Dilantik Ketum Perpani Targetkan Medali Di Olympiade Tokyo

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Jakarta, NTTOnlinow.com – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Letjen TNI (Pur) Marciano Norman melantik Ketua Umum dan Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) Hj.Illiza Sa’duddin Djamal,SE secara virtual di Gedung KONI Pusat Jakarta 20-Mei-2020. Pelantikan Pengurus Perpani secara virtual ini tidak terlepas dari standard protokol kesehatan yang ditentukan oleh Pemerintah selama wabah Covid-19.

Illiza Sa’duddin Djamal merupakan anggota DPR RI Komisi X menggantikan Kelik Wirawan Widodo yang mengundurkan diri pada Munas Luar Biasa di Jakarta pada 28 Februari 2020. Pengurus PB Perpani dilantik berdasarkan surat keputusan KONI nomor 48 Tahun 2020. Pembacaan surat keputusan oleh Bidang Organisasi KONI dan selanjutnya Ketua Umum KONI Marciano Norman langsung memimpin pengambilan sumpah dan pengukuhan Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia masa bakti 2018 – 2020.

Kegiatan ini terpusat di Gedung KONI sedangkan Ketua dan Sekjen Perpani Illiza Sa’duddin Djama dan Dr.Nyak Amir, M.Pd berada di Hotel Alhanifi Lampreit Banda Aceh, pengurus berada di rumah masing-masing. Pelantikan Pengurus Perpani juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri RBPAN Tjahyo Kumolo, Dr.Ch.Ary Ginanjar Agustian, Komjen Pol. (Pur) Nanan Soekarna dan sejumlah anggota DPR RI Komisi X, Dewi Asmara Oetojo Oesman , Prof.Dr. Djohar Arifin , Hj.Desy Ratnasari,M.Psi,M.Si. hadir juga mantan Ketum sebelumnya Oetojo Oesman dan Kelik Wirawan Widodo.

“Alamdulilah pelantikan perdana yang dilakukan KONI melalui virtual terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar. Ini sejarah, Perpani adalah Cabor yang pertama kalinya dilantik secara virtual di tengah wabah coronavirus. Hal semacam ini sering dilakukan dikalangan pemerintahan, namun tidak pernah terjadi di organisasi non pemerintahan, bayangkan para pengurus Perpani saat ini terpencar, ada di Aceh hingga Papua. Mereka semua mengikuti dengan seksam dari rumah masing-masing, begitu juga Ketua dan Pengurus Perpani di 32 Provinsi, atlit nasional juga mengikuti prosesi ini melalui aplikasi zoom”, tegas Illiza Sa’duddin Djamal didampingi Sekretaris Jenderal Perpani Dr.Nyak Amir, M.Pd.

Menurut Menpora dari nama-nama yang tercantum dalam struktur kepengurusan Perpani bisa jadi menjadi satu-satunya cabang olahraga yang terlengkap. Nama mantan Wapres M.Jusuf Kalla, mantan Wakapolri, sejumlah Menteri Indonesia Kerja II (Basoeki Hadimoeljono, Sofyan Djalil, Nadiem Anwar Makarim) , anggota DPR hingga pensiunan TNI/POLRI turut memperkuat kepengurusan Perpani kali ini.

“Dengan struktur kepengurusan yang akan melanjutkan masa bakti 2018 – 2022 yang sangat lengkap, saya yakin olahraga Panahan akan semakin maju karena saya percaya para pengurus yang ada dalam struktur akan bekerja atas dasar cinta dan dengan niat baik untuk menjaga pencapaian Perpani selama ini serta akuntabilitas olahraga Panahan di Indonesia.” tegas Illiza.

Pencapaian yang dimaksud Illiza adalah perolehan medali oleh tim Panahan Indonesia di ajang multi event Asean Games 2018. Saat itu Indonesia memperoleh Medali Perak oleh Diananda Choirunnisa dan Perunggu oleh Riau Ega Agatha Salsabila. Hasil positif ini berlanjut pada pesta olahraga Sea Games 2019 Manila. Tim Panahan Indonesia berhasil membawa pulang 2 Medali Emas, 2 Perak dan 4 Perunggu, sesuai target yang dibebankan oleh National Olympiade Committee (NOC).

Selanjutnya target besar Perpani adalah ingin mengulang sejarah di Olympiade 1988. Saat itu Indonesia berhasil menyabet Medali Perak. Pada Olympiade Tokyo 2021 diharapkan sejarah itu bisa terulang lagi. Hingga saat ini Indonesia telah mengantongi 2 tiket menuju Olympiade Tokyo, masing-masing di nomor perorangan putra dan putri, masih tersisa tiket pada nomor beregu yang akan diperebutkan pada kejuaran Word Archery mendatang, tegas mantan Walikota Banda Aceh.

Olympiade Tokyo yang seharusnya diselenggarakan tahun ini namun ditunda karena adanya wabah virus corona yang menimpa dunia. Komite Olympiade telah memutuskan akan diselenggarakan tahun 2021 di Tokyo.

Mewabahnya coronavirus berdampak juga pada rencana pemusatan latihan nasional (Pelatnas) dan tertundanya berbagai event internasional dan rencana tryout yang akan dilakukan bidang pembinaan dan prestasi Perpani.

Keadaan ini menjadi tantangan kami para pengurus Perpani untuk membuat terobosan dan solusi agar pembinaan atlit nasional terus berjalan. Salah satu alternatif adalah memberikan kesempatan kepada para atlit untuk terus berlatih di rumah dan daerahnya masing-masing.

Dampak wabah corona kali ini tidak hanya terasa pada sektor ekonomi saja namun berimbas juga hingga ke bidang olahraga. Berbagai agenda tahun tahun 2020 dialihkan ke tahun 2021. Situasi ini membutuhkan kepiwaian bidang pembinaan dan prestasi (Binpres) dalam menyusun program pelatnas dan penentuan target yang ingin dicapai, apakah nasional atau internasional yang mau dikedepankan ? Menjadi sulit karena karena ada event Olympiade Tokyo, PON Papua dan Sea Games Vietnam yang penyelenggaraanya hanya berselang satu bulan.

Menurut Dr.Alman Hudri Wakil Ketua Umum Bidang Binpres, untuk menyikapi kondisi semacam ini tentu kita harus membuat strategi yang baik dan tepat seraya melihat target utamanya. Untuk itu Perpani akan membuat strategi 2 lapis. Lapis utama dipersiapkan menuju Olympiade, lapis kedua menuju Sea Games. Kedua kelompok atlit elite dimaksud pasti terlibat di PON karena akan menjadi andalan daerah masing-masing.

Untuk itu Alman berharap agar para pelatih yang menangani Pelatnas harus jeli, tidak boleh lengah, harus ketat dalam menerapkan dan mengawasi program latihannya. Karena jika ini diabaikan maka target pencapaian prestasi Sea Games (event akhir tahun 2021) tidak akan maksimal. Bagai buah simalakama mana yang dikedepankan nama baik dan bonus daerah atau merah putih ? Antara PON dan Sea Games mana yang menjadi prioritas ? Bisa juga ini menjadi kado pelantikan bagi duet Illiza dan Nyak Amir.