KPK OTT Anggota DPR RI Asal PDIP

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Menjelang pembukaan kongres V PDIP 2019 di Bali, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap anggota DPR RI asal partai itu, Nyoman Dharmanta.

Hal ini disampaikan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus dalam keterangan persnya yang diterima media ini, Jumat (9/8/2019).

Menurut Petrus, OTT KPK terhadap Dharmanta menjelang pembukaan kongres PDIP harus diapresiasi karena KPK telah melakukan penindakan korupsi langsung pada bagian hulu dari kejahatan korupsi. KPK melakukan OTT terhadap Dharmanta yang menduduki jabatan strategis terlebih-lebih menjelang kongres PDIP berlangsung, mengingatkan publik akan sukses OTT KPK pada Kongres PDIP lima tahun lalu. Dimana KPK berhasil meng-OTT kader PDIP yang adalah anggota DPR RI di arena kongres PDIP pada 2014 yang lalu.

“Ini sungguh memalukan dan menjadi stigma buruk, terutama buat PDIP karena dua kali berturut-turut kader PDIP menyalahgunakan kedudukan dan fungsinya untuk memperkaya diri dengan cara mendagangkan pengaruhnya untuk menerima suap,” kata Petrus.

Advokat Peradi ini menyatakan, OTT KPK dua kali secara berturut-turut terhadap kader PDIP saat pembukaan kongres, membuktikan, menjelang kongres PDIP sejumlah kader memanfaatkan momentum, mendagangkan pengaruhnya untuk dan atas nama kongres demi memperkaya diri dengan cara menerima gratifikasi.

Dharmanta, lanjut Petrus, adalah salah satu kader PDIP yang masuk kualifikasi kader benalu karena menjadikan PDIP semata-mata lahan untuk mencari makan atas nama partai. Karena itu kongres PDIP kali ini harus menjadi momentum untuk melahirkan komitmen memperkuat posisi KPK memberantas dan mencegah korupsi.

“Pakta integritas yang dibuat PDIP terhadap kader-kadernya sudah tidak mempan dan tidak berhasil melahirkan kader yamg betul-betul menjalankan fungsi representasi rakyat demi membela rakyat,” ungkap Petrus.

Ia menyampaikan, PDIP telah mengumumkan bahwa biaya kongres menghabiskan ratusan miliar hanya untuk mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP. Sementara dalam waktu yang bersamaan terjadi OTT KPK terhadap kader PDIP di DPR RI, Dharmanta dengan barang bukti miliaran rupiah.

“Patut dipertanyakan, apakah uang ini sebagai kontribusi kader partai di DPR RI untuk membiayai dan mensukseskan kongres,” ungkap Petrus.

Ia menambahkan, perisitiwa OTT KPK terhadap kader PDIP menjelang Kongres PDIP dibuka, bisa mendelegitimasi segala keputusan kongres PDIP. Karena itu DPP PDIP harus mengklarifikasi seluruh sumber keuangan ratusan miliar untuk biaya kongres.

“Klarifikasi itu penting agar publik tidak mengkaitkan barang bukti OTT KPK dengan biaya kongres PDIP,” papar Petrus.