Wujudkan Jati Diri NTT Sebagai Propinsi Ternak Lewat Kontes Ternak Sapi

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Kontes ternak sapi dan pameran ternak tingkat Provinsi yang digelar ini sebagai bentuk akumulasi dan pertanggung jawab kepada masyarakat atas proses perjalanan, sinergitas dan keterpaduan pembangunan peternakan di NTT antara para peternak dan pemangku kepetingangan serta Pemerintah dari waktu ke waktu untuk menunjukan kemajuan, kemampuan dan juga koreksi dalam usaha tani ternak berupa tampilan hasil ternak sapi.

Hal ini jadi kekuatan kita untuk terus bersama mewujudkan masyarakat NTT yang maju demokratis dan mandiri, dan secara khusus bertekad mewujudkan jati diri NTT sebagai provinsi ternak yang mengedepankan kemitraan, pemberdayaan petani, peternak dan berbasis kearifan lokal.

Demikian disampaikan Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Ekonomi dan Pembangunan Herman Nai Ulu saat membacakan sambutan Gubernur NTT dalam kegiatan kontes ternak sapi dan pameran produk ternak tingkat Provinsi tahun 2017 yang diikuti sebanyak 70 ternak sapi dari Kabupaten sedaratan Timor dan luar pulau Timor di Nenuk, Desa Naekasa, Kecamatan Tasbar, Kabupaten Belu, Timor Barat perbatasan RI-RDTL, Sabtu (15/7/2017).

Melalui pelaksanaan kontes dan pameran ini diharapkan menjadi sarana komunikasi dan pembelajaran pengelaman dari masing-masing kelompok sesuai praktek beternak yang memiliki gagasan yang praktisi-inovasi dan cara untuk tingkatkan produksi dan kualitas ternak. Pemerintah Provinsi NTT melalui enam tekad memberikan fokus, yang salah satunya untuk menjadikan NTT sebagai provinsi ternak.

Lanjut Nai Ulu, kita punya modal sosial sepenuhnya generasi ke genarasi dengan kearifan lokal yang tidak dimiliki daerah lain, dan terutama memiliki semangat dan tekat yang kuat. Saat ini kita didukung perhatian khusus dari Presiden RI lewat nawa cita, namun kita masih diperhadapkan dengan pola, tradisi beternak dan praktek secara tradisional.

“Untuk itu kita membutuhkan kreasi dan adaptasi secara arif untuk melakukan perubahan dari cara ektensifikasi menuju intensifikasi, dari ketergantungan sepenuhnya kepada alam menuju manajemen usaha ternak yang teknis,” ujar dia.

Baca juga : Satgas Yonif 712/WT Gagalkan Penyelundupan 845 Liter Minyak Tanah di Pantai Mota’ain

Kesempatan itu disampaikan juga, program siwab atau sapi indukan wajib bunting di tahun ini yang dicanangkan dan diintroduksi oleh Menteri Pertanian dan Ditjen Peternakan Kesehatan Hewan, tidak saja akan memberikan dampak bagi upaya meningkatkan populasi ternak sapi, produktivitas dan kualitas sapi ditingkat peternakan, tapi juga memperbaiki manajemen peternakan yang kompetitif menuju swasembada daging secara nasional.

“Untuk seluruh Pemerintah Kabupaten Kota, para stakeholder, dinas teknis yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan, serta warga peternakan dan secara bersama-sama melaksanakan dam menyukseskan siwab di NTT. Mari kita tunjukan eksistensi wajah NTT sebagai provinsi ternak,” ajak mantan Penjabat Bupati Malaka itu.

Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan dalam sekapur sirih mengatakan, kegiatan kontes ternak sapi merupakan agenda rutin Dinas Peternakan baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten dalam setiap tahun guna mendorong, memotivasi serta meningkatkan petani ternak dalam beternak sapi.

“Ini salah satu kegiatan yang memberikan motivasi untuk berikan perhatian pada peternak untuk tingkatkan produksi sapi dengan beternak,” ujar dia.

Dijelaskan, kegiatan ini sangat berguna bagi kita semua khusus para petani ternak untuk mewujudkan wilayah NTT sebagai propivinsi gudang ternak. Melalui kontes ternak sapi ini juga akan mengembalikan pikiran-pikiran untuk kemajuan daerah dalam hal produktivitas ternak.

“Kegiatan kontes ini sangat bermakna dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat. Lewat kegiatan ini kita wujudkan NTT jadi gugang ternak, tidak saja gudang tanpa sapi, tapi gudang banyak ternak,” harap Ose.

Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Bupati TTU, Kadis Peternakan Provinsi NTT, para Kadis Peternakan se-NTT, Kepala Balai Lingkup Provinsi NTT, Pimpinan Forkompinda Belu, Ketua DPRD Belu, Wakil ketua DPRD TTU, TTS, Ketua tim PKK Belu, SCILD Project Manager Plan Internasional Indonesia, Kepala UPT serta seluruh tamu undangan.