Hari Aids Sedunia, ODHA di Belu Ajak Bersama Perangi HIV/AIDS

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia di Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL dilaksanakan secara sederhana oleh sejumlah pemerhati bersama orang dengan HIV/AIDS, Jumat (1/12/1022).

Di tahun peringatan hari AIDS Sedunia, para penderita HIV/AIDS menyuarakan harapan besar dan ajakan untuk bersama-sama memerangi pandemi ini di perbatasan Belu melalui tindakan nyata dan kerja keras.

“Usaha untuk memerangi HIV/AIDS di Kabupaten Belu telah dimulai sejak tahun 2019 melalui kolaborasi antara Yayasan CD Yakkum Bethesda, Pemerintah Kabupaten Belu, kelompok dukungan sebaya, dan warga peduli AIDS di 12 Kecamatan,” ujar Koordinator CD Yakkum Bethesda Yogyakarta area Belu, Yosafat Ician

Dituturkan, program-program ini mendukung Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam mendapatkan dukungan psikologis guna menghilangkan stigma negatif yang sering menimpa mereka.

“Program ini mencakup kegiatan peningkatan kapasitas diri, kesehatan, pementasan seni, dan berbagai kegiatan lainnya yang bertujuan untuk menghilangkan stigma dan memberikan dampak positif dalam pencegahan, pendampingan dan dukungan moral kepada ODHA,” sebut dia.

Ditegaskan bahwa ODHA memiliki hak untuk hidup dan sehat. “Oleh karena itu, mereka harus berani membuka diri agar tidak terasingkan dalam masyarakat,” ucap Ician.

Lebih lanjut dia juga meminta kepada Pemerintah untuk turut campur tangan, sehingga dapat terbentuk relawan dari desa dengan menggunakan dana desa atau ADD di Kabupaten Belu.

“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas aksi pencegahan dan penanganan HIV/AIDS di Belu, yang saat ini memiliki status kematian tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” terang dia.

Sementara itu, salah satu ODHA, Budi Pello yang telah membuka diri, menyampaikan harapannya pada peringatan Hari HIV/AIDS sedunia tahun ini agar semua pihak, baik dari Pemerintah maupun masyarakat, dapat memperkuat kepercayaan diri dan mendorong mereka untuk berperan aktif dalam upaya pengendalian HIV/AIDS di Belu.

Oleh karena itu, Budi juga mengajak seluruh warga masyarakat di perbatasan Belu untuk membuka diri dan menghilangkan stigma negatif terhadap HIV/AIDS di Kabupaten Belu Perbatasan RI-RDTL.

“Saya berharap melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas diri dapat memberikan sentuhan hati kepada masyarakat agar lebih memahami dan mendukung ODHA yang masih sering mengalami perlakuan diskriminatif,” kata dia.