Serena Francis Bagi Cerita Wirausaha dalam Milenial Talk di Kampus Undana
Laporan Frans Watu
Kupang, NTTOnlinenow.com – Para pengusaha yang tergabung dalam HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) dan KADIN (Kamar Dagang dan Industri) selenggarakan Milenial Talk di Auditorium Undana, Jumat (24/11)
Serena Cosgrova Franscis, S.SOS yang adalah Manager Bintang Timur Atambua hadir dan menjadi pembicara dalam acara tersebut. Selain itu hadir juga Stevano R Adranacus, MBA, CEO PT Sungai Mas Minerals.
Juga menjadi nara sumber adalah Gavriel P. Novanto B.A, MSC (Komisaris Genco Petrol), Jane N. Suryanto, MBA (CEO PT Duta Masindo Labor Jaya), Yesenia Liyanto B.A., MIB., MDI (Pembina Yayasan Sekolah dan Universitas Citra bangsa) dan Firda R Riwu Kore, S.H (CEO PT.Putra Nusa Lontar)
Seperti diketahui Milenial Talk merupakan Kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun oleh Kadin dan HIPMI sejak tahun 2018 sebagai kepedulian dan komitmen mereka pada pembentukan angkatan muda NTT yang inovatif, mandiri dan berdaya juang tinggi.
Persiapan generasi muda ini dinilai penting oleh para pengusaha NTT dalam rangka menyambut Bonus Demografi Indonesia dimana pada tahun 2030 jumlah penduduk Indonesia mencapai 300 juta jiwa dan 200 juta jiwa di antaranya adalah angkatan muda dengan usia produktif yang siap kerja.
Tampil lugas dengan gaya milenial, manejer sepak bola Bintang Timur Atambua, Serena C. Francis menceriterakan sepak terjangnya selama membawa tim Academy dan Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur di laga ETMC Rote dan Liga Pelajar Soeratin U 17 Ngada sebagai motifasi bagi mahasiswa yang hadir.
“Walaupun kami selalu kalah lawan PSN Ngada di dua ajang bergengsi tahun 2023, yaitu El Tari Memorial Cup (ETMC) Rote dan Liga Pelajar Soeratin U-17 Ngada, namun kami selalu mendapat pemain terbaik dan tim fairplay. Ini membuktikan bahwa pembinaan karakter menjadi penting, respek, disiplin, militan, tanggung jawab dan hormat pada orang tuat menjadi konsern kami dalam membentuk karakter sumber daya manusia. Jadi mereka tidak hanya dilatih bermain bola saja,” tegas Serena yang sedang menyelesaikan studi S2 di Birmingham University Inggris.
Tiga tahun menjabat Manejer Bintang Timur, Serena telah mampu mengorbitkan anak-anak dari batas negara RI-Timor Leste di bermain di kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia. Bukan saja itu, berkat kegigihan wanita yang pernah bekerja di BUMN PT Pindad, Bintang Timur Atambua (BeTA) telah mendirikan SSB di Kota Soe (BeTA Soe Generation), di Kupang (Bintang Timur Nekamese), di Bajawa (BeTA Bajawa).
“Saat ini kami sedang mempersiapkan tim yang akan berlaga di ajang Nusantara Open Piala Prabowo Subianto, yang akan diikuti 8 tim elit pro academy Liga 1, 8 Academy terbaik di Indonesia dan ada 2 tim dari luar negeri. ini kesempatan bagi anak BeTA Atambua menunjukkan kemampuannya, sepak bola NTT kita tunjukkan, kalau kita juga bisa berprestasi di ajang nasional dan internasional,” lanjut Rena begitu dia disapa.
Disamping aktif di dunia sepak bola, Serena yang juga Founder Timor Belajar sangat konsern dengan dunia pendidikan di NTT. Lewat Yayasan Timor Belajar, sebanyak 3000 bea siswa telah diperjuangkan bagi anak anak di NTT. Yayasan Timor Belajar juga aktif memberikan polocy brief bagi pemangku kekuasaan khususnya di dunia pendidikan.
Dengan membagi pengalaman mereka, para nara sumber dalam Milenial Talk itu berharap agar agar Bonus Demografi diharapkan menjadi berkat bagi Indonesia dan NTT karena angkatan mudanya telah dipersiapkan dengan baik yaitu generasi yang siap kerja dengan Inofatif dan daya juang yang mumpuni.
Para nara sumber pada kuliah umum di Milenial Talk adalah tokoh muda yang saat ini menginspirasi dan menjadi idola anak milenial NTT.
Cerita sukses para pengusaha muda NTT itu diharapkan dapat dicontohi dan dijadikan role model bagi anak muda NTT.
Itu sebabnya Kadin dan HIPMI merasa perlu untuk memfasilitasi dan menggelar acara Kuliah Umum dengan pelajaran penting dalam kegiatan yang diberi tema ‘Millenial Talk’.