Konstruksi Sosial Pengaruhi Akses Kelompok Rentan

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Konsustruksi sosoal atas peran perempuan dan laki-laki, anak-anak dan orang dewasa, difabel dan non difabel turut mempengaruhi akses dan pengalaman yang berbe dadalam hal pendidikan danpekerjaan, kesehatan, kerentanan terhadap penyakit.

Demikian salah satu kesimpulan dari beberapa kesimpulan Lokakarya ini diikutti sejumlah peserta dari unsur Pemerintah, LSM, lembaga agama dan akademisi dari tingkat provinsi dan empat kabupaten sasaran kajian yakni Kabupaten Belu, Sumba Barat Daya, Alor, Manggarai Barat.

Kesimpulan lainnya yakni partisipasi kerja perempuan yang lebih rendah dari laki-laki, dan dominasi ranah kerja perempuan di sector tak berbayar dam perawatan keluarga memposisikan mereka sebaga ipihak yang banyak terpapar penyakit ketika melakukan aktivitas untuk perawatan keluarga dan rumahtangga, termasukdalamperawatan hewan peliharaan atau ternak.

Disebutkan juga Perempuan dan anak-anak lebih rentan terhadap penyakit pada masa pandemi COVID-19, bencana seroja, dan tertula rpenyaki tdar ihewan akibat aktivitas dan peran mereka di masyarakat.

Yang tak kalah penting yakni kondisi dan risiko yang muncul akibat perbedaan jenis kelamin dan usia ini mendorong perlunya ketersediaan data terpilah secara jenis kelamin, usia,jenis disabilitas, dan kelas sosia lyang bias membantu pembuat kebijakan untuk memahami permasalahan dan kebutuhan masing-masing kelompok dan menanggulangi berbagai permasalahan secara efektif dan tepat sasaran.

Kesimpulan lainnya, Media informasi dan cara komunikasi bagi kelompok yang berbeda tentang kesehatan hewan dan kesehatan manusia dibutuhkan secara berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing kelompok masyarakat.

Serta pentingnya melibatkan perwakilan target sasaran dalam penyusunan materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi yang inklusif.

Sementara itu, saran yang dihasilkan dalam lokakarya tersebut yakni pertama mengumpulkan data terpilah berdasarkan jenis kelamin, usia dan dissabilitas sebagai basis analisis dalam mengembangkan kebijakan pembangunan terutama pembangunan ketahanan kesehatan di NTT. Contohnya dalam konteks data korban rabies dibuat terpilah berdasar jenis kelamin dan usia agar dapat diketahui siapa yang paling rentan menjadi korban dan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut

Kedua, melibatkan kelompok perempuan, anak, disabilitas, agama, masyarakatpesisir/terluar, kelompok miskin dalam merencanakan kegiatan yang sesuai dengankebutuhan masing-masing kelompoktersebut. Contoh: Rencana kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat untuk korban rabies harus menyasar pada perempuan dan anak-anak karena korban gigitan terbanyak adalah anak.

Ketiga, menyiapkan informasi kesehatan yang tepat sasaran sesuai dengan bahasa dan media yang dipahami kelompok tertentu, dengan melibatkan komunitas yang ada di masyarakat. Misalnya: komunitas sekolah, gereja, komunitas RT atau desa dan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dalam komunitas etnis yang berbeda maupun dalam kelompok berkebutuhankhusus.

Pada awal Siaran pers dengan judul penting NTT memiliki data terpilah menyebutkan
banyak riset dan laporan menyatakan bahwa kondisi kesehatan seseorang adalah hal yang personal dan dapat dipengaruhi oleh konteks sosial dan ekonomi di mana ia berada.

Lokakarya ini menyajikan dan mendiskusikan draft kajian konteks sosial dan ekonomi di masyarakat yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan individu dan masyarakat.

Profile ini harapannya dipergunakan dalam pengembangan kebijakan dan program ketahanan kesehatan yang responsif terhadap kondisi dan kebutuhan masyarakat dari berbagai kelompok, baik perempuan maupun laki-laki dari berbagai kelompok usia (anak-anak, dewasa atau lansia), kondisi fisik (disabilitas dan non disabilitas), lokasi geografis, suku, agama dan kondisi lainnya.

Profil GEDSI inimengumpulkan data terkait penduduk, pekerjaan, kesehatan, dan adat yang ada di NTT dalamsatudokumen, denganfokus pada wilayah yang menjadi tempatkerja AIHSP, seperti Kabupaten Belu, Sumba Barat Daya, dan Manggarai Barat. Data-data inidiolahdenganfokus pada data pilahjeniskelamin, usia dan disabilitas dalam berbagai aspek, demi mendapatkan gambaran yang berbedaantaraperempuan dan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan.(8/non)