Sinergi PLN dan Polri Merdekakan Warga Dusun Fohomea, Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Bagikan Artikel ini

Atambua, NTTOnlinenow.com – Fohomea adalah sebuah dusun kecil di kelurahan Manumutin kabupaten Belu NTT dimana warga yang bermukim di dusun ini sebanyak 66 KK dengan jumlah 214 jiwa, semuanya warga eks Timor-Timur yang karena kecintaan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 24 tahun silam rela meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan harta bendanya untuk memilih tetap setia kepada NKRI sebagai negaranya.

Momen bersejarah tepat sebelum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke – 78. Setelah lebih dari dua dekade hidup dalam kegelapan yang hanya ditemani lampu pelita dimalam hari yang berbahan bakar minyak, penduduk dusun ini akhirnya dapat merasakan cahaya listrik yang memancar dari rumah mereka. Hal ini menjadi kado spesial dan bersejarah bagi masyarakat setempat .

Pemasangan listrik di dusun Fohomea yang berjumlah 42 rumah dari 66 KK ini merupakan sinergi antara PLN dan Polri dalam hal ini PLN NTT melalui PLN UP3 Kupang, PLN UP2K Kupang, PLN ULP Atambua dengan Polres Belu untuk mendukung program pemerintah yang berfokus pada peningkatan insfratruktur di wilayah wilayah terpencil dan perbatasan dengan negara tetangga.

Pemasangan Listrik ini menjadi bukti komitmen negara melalui PLN untuk memberikan akses listrik yang lebih luas ke seluruh pelosok tanah air, termasuk wilayah yang sebelumnya sulit di jangkau.

Hal yang dinanti nantikan tiba pada Selasa 15/08 tepat 2 hari sebelum peringatan HUT RI ke 78 warga dusun Fohomea berkumpul di tengah tengah dusun mereka, menyaksikan momen bersejarah ketika listrik di salah satu rumah warga dinyalakan secara simbolis oleh Manager PLN ULP Atambua I Ketut Artha Yasa untuk menandai penyalaan listrik perdana di dusun tersebut. Mata para warga berbinar – binar melihat lampu lampu listrik yang menyala di rumah rumah mereka. Tepuk tangan riang menggema menyambut momen istimewa ini. Beberapa warga tampak mengalirkan air mata haru, mengingat masa sulit yang telah mereka lewati selama bertahun tahun tanpa akses penerangan yang memadai.

Salah seorang warga dusun tersebut, Maria Magdalena Mau yang juga sebagai ketua RT dengan penuh harus dan mata yang berkaca-kaca mengatakan ,“Demi masa depan anak dan cucu kami, listrik ini adalah anugrah yang tak ternilai harganya” kata Maria.

lebih lanjut Maria mengunkapkan,” Disini kami bersyukur yang sebesar besarnya dan kami ucapkan terima kasih kepada jajaran PLN semua”, Ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Manumutin Saturmino Dos Rosario mengatakan, “Hari ini mimpi mereka terwujud dengan hadirnya Listrik di Dusun Fohomea yang sudah belasan tahun dinantikan. Kami sebagai Lurah mengapresiasi & limpah terima kasih atas kerja sama yang sangat baik antara GM PLN Wilayah NTT I Gede Agung Sindu Putra, Manager UP3 Kupang Made Indra Wijaya & Manager UP2K Kupang Simi Lapabesi serta Kapolres Belu AKBP Richo N.D. Simanjuntak, S.I.K atas hadirnya listrik di dusun Fohomea, ini merupakan berkat yang luar biasa dan hadiah terindah yang di berikan tepat sebelum hari Kemerdekaan RI yang ke 78, ini suatu kebanggaan tersendiri, saat ini kami baru merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya, kemerdekaan dari kegelapan” pungkas Saturmino.

GM PLN UIW NTT I Gede Agung Sindu mengatakan,” Listrik harus bisa dinikmati oleh semua orang namun proses kesana memang tidak mudah karena banyak faktor yang menjadi tantang, baik geografis , finansial dan lain-lain sehingga membutuhkan effort yang lebih ektra, namun PLN tetap berkomitmen untuk melistrik hingga pelosok sampai pada akhir semua masyarakat di Indonesia bisa menikmati listrik.” kata Sindu.

Bukan hal yang mudah bagi masyarakat Fohomea untuk mencapai titik ini. Sejak eksodus dari Timor Timur pada tahun 1999, mereka harus menghadapi berbagai tantangan di wilayah yang baru ini. Namun, semangat juang yang tinggi dan keteguhan hati yang kuat mendorong mereka untuk terus berjuang demi kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik.

Dengan hadirnya listrik, penduduk Dusun Fohomea merasakan dampak positif yang luar biasa dalam kehidupan mereka. Mereka dapat menikmati penerangan di rumah serta aktifitas belajar di malam hari, kemudahan dalam menggunakan peralatan rumah tangga, serta kesempatan untuk mengembangkan usaha kecil & menengah yang selama ini terbatas oleh keterbatasan energi.

Perjuangan panjang masyarakat Dusun Fohomea ini akhirnya berbuah manis. Dengan semangat patriotisme menjelang Hari Kemerdekaan RI ke 78, mereka kini merasa lebih merdeka dengan hadirnya listrik yang menerangi Dusun Fohomea. Semoga momen bersejarah ini menjadi titik awal bagi perubahan dan kemajuan yang lebih baik bagi masyarakat dusun tersebut serta menjadi inspirasi bagi wil
ayah wilayah terpencil lainnya di seluruh Indonesia.