Kisah Dokter Andre dari Belu, Layani Pasien Umum Tanpa Dipungut Biaya

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Vincentius Adrianus Leo (39) seorang dokter muda di Kabupaten Belu wilayah Timor Barat perbatasan RI-RDTL yang melakukan pelayanan kepada pasien umum tanpa dipungut biaya.

Sesuai informasi yang dihimpun, kegiatan itu dilakukannya karena keinginan dirinya mengabdi kepada kemanusiaan selain sebagai seorang abdi negara (PNS). Pelayanan kesehatan gratis itu dilakukan di tempat praktek di kediamannya Tanah Merah, Kelurahan Kota.

Pelayanan kepada pasien umum kepada warga tanpa pungutan biaya dilakukan Dokter Andre diluar jam kerja atau jam dinas sejak tahun 2014 silam hingga saat ini diluar jam Dinas sebagai Dokter yang kini mengandi di Puskesmas Dilumil, Kecamatan Lamaknen.

Dokter Andri yang akrab disapa itu saat ditemui media, Sabtu (27/5/2023) membenarkan, kegiatan pelayanan pasien tanpa dipungut biaya itu dilakukan dirinya sejak beberapa tahun lalu. Dimana dirinya terdorong kemanusiaan membantu sesama.

“Bukan masalah uang saya kerja di PNS, namun saya mau bantu orang. Kalau swasta uang tidak cukup, mesti di dalam Pemerintahan baru bisa tolong orang lebih banyak,” kata dia kepada wartawan.

Mantan Kepala Puskesmas Kota Atambua itu mengaku, sejak tahun 2012 sampai 2013 dirinya pernah melakukan praktek di apotik Sahabat. Mulai tahun 2014 dirinya layani pasien umum gratis hanya pagi di Puskesmas. Setelah itu lanjut pelayanan di tempat praktek di rumah.

“Saya mencari berkat dengan membantu warga, karena uang saya dapat dari kerja di tempat lain. Berbeda dengan rekan Dokter lain, masing-masing punya jalan berbeda, saya memilih berbagi kasih, mencari berkat dengan membantu warga,” jelas Andri.

Lanjut dia, dari semua pasien yang datang berobat, tidak dikenakan biaya pelayanan. Tidak saja layani pasien di tempat praktek, dirinya bahkan datangi rumah-rumah warga yang meminta bantuan untuk pemeriksaan.

“Ada kalanya saya juga layani pasien di luar rumah kalau ditelpon orang. Ada juga yang minta konsultasi dan minta resep saya berikan secara gratis dan saya menolak apabila diberikan imbalannya,” ungkap dia.

“Tidak saja terhadap pasien kurang mampu, maupun warga mampu sama sekali tidak keluar biaya. Saya bantu tulus, ikhlas dari dalam hati saya berbagi kasih, berbagi berkat dengan warga yang butuh pelayanan kesehatan,” sambung Dokter turunan Tionghoa itu.

Masih menurut Andri, melayani pasien merupakan tugas dan kewajiban dari seorang Dokter sesuai sumpah jabatan. Kendati demikian, disamping melaksanakan tugas utama, dirinya tetap melakukan fungsi sosial dengan melayani warga secara gratis.

“Saya stop praktek di apotik tahun 2014 dan memilih bantu layani warga yang butuh pengobatan dan berikan resep gratis dari rumah,” ucap dia.

Diketahui, Dokter Andri menyelesaikan sekolahnya tahun 2010. Tahun 2011 mengabdi sebagai Dokter PTT pada Rumah Sakit Penyangga Perbatasan Betun (Malaka). Satu tahun kemudian 2012 mengabdi di Puskesmas Atambua Selatan.

Setelah itu pada tahhn 2013 sampai 2014 mengabdi di Puskesmas Kota Atambua. Tahun 2015 diangkat menjadi CPNS di dan bertugas di Puskesmas Atapupu selama tiga bulan dan berpindah ke Puskesmas Halilulik hingga 2018 diangkat menjadi Kepala Puskesmas Kota.

Kemudian di tahun 2020, dipindah tugaskan dari Puskot Atambua ke Puskesmas Dilumil wilayah Kecamatan Lamaknen yang berbatasan langsung dengan Maliana Distric Bobonaro, Timor Leste sampai dengan saat ini.