AHP Dukung Bangunan SMARD Lembata
Lembata, NTTOnlinenow.com – Sebuah kebanggaan bagi SMA SKO San Bernardino (SMAR) mendapatkan kunjungan anggota DPR RI, bpk Andreas Hugo Parera. Jauh-jauh datang dari Senayan, bisa memiilih sebuah sekolah berdinding bambu yaitu SMARD untuk membagi beasiswa Program Indonesia PIntar, demikin Markus Labi, S.Sos dalam sambutan pengantar pada Kamis 14 Juli 2022.
Lebih lanjut, Markus yang juga Kadis Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lembata meminta bahwa dengan kunjungan langsung, anggota fraksi yang membidangi pendidikan di Senayan itu bisa membantu pendirian gedung tiga lantai yang akan sekaligus menjadi cikal bakal hadirnya Perguruan Tinggi di Lembata.
Hal yang sama diungkapkan Fr Paul Leo Leu, CMM. Saat dihubungi bakal ketempatan atas kunungan, frater yang baru dilantik pada awal Juni 2022 menjadi kepsek SMARD sempat menolak karena kesederhanaan yang menjadi ciri khas sekolah yang didirikan tahun 2017.
Rupanya kesederhanaan itulah yang dicari AHP. Partai yang selalu identik dengan Wong Cilik merasa bahwa kenyataan riil berupa kesederhanaan itu yang menjadi sentral perhatian: “Bagi orang tua dengan gaji di atas Rp 5 juta per bulan tentu tidak terlalu membutuhkan bantuan. Tetapi bagi yang memiliki penghasilan di bawahnya, tentu saja sangat membutuhkan bantuan untuk membeli buku pelajaran, buku tulis, seragam, sepatu dan lain-lain untuk membantu kelancaran sekolah mereka”, demikian ungkap politisi kelahiran 31 Mei 1964.
Di hadapan tidak kurang 22 Kepalah Sekolah SD sekecamatan Nubatukan, politisi yang menamatkan pendidikan SMP di Seminari Yohanes XXIII Lela (1976-1979) mengharapkan agar setiap sekolah mengisi data di Dapodik dan mengusulkan tepat waktu para siswa yang sangat membutuhkan bantuan: “Sebagai anggota DPR RI yang menangani pendidikan, saya memiliki akses terhadap Dapodik. Karena itu sekolah harus mengisi data secara tepat dan tepat waktu dalam pengisian agar memastikan bahwa para siswa yang sangat membutuhkan memperoleh bantuan”, demikian ungkapnya.
Pada sisi lain, politisi yang juga lulusan doktor dari Universitas Justus Liebig Giessen (2000-2003), mengungkapkan alasan lain mengapa SMAR dipilih karena ini merupakan ‘kunjungan balasan’ terhadap team Yayasan Koker yang telah mengunjunginya pada 22 Maret 2022. Saat itu, team Koker dikomandoi Robert Bala, didampingi Paulus Doni Ruing, Damianus Dai Koban, dan Nikolaus Hukulima mempresentasikan pendirian perguruan tinggi di Lembata yaitu Institut Teknologi dan Pendidikan Vokasi, disingkat INTEL:“Saat itu saya langsung menjanjikan, kalau kunjung Lembata, saya akan ke SMARD”, ungkap AHP disertai tepuk tangan para guru dan siswa SMARD yang hadir.
Dukung Perguruan Tinggi
Sementara tentang rencana pendirian Perguruan Tinggi di Lembata, Andre sangat mendukung. Ia mengharapkan bahwa PT ini tentu harus mendapatkan dukungan dari semua kalangan: pemerintah, swasta, orang tua, dan sekolah-sekolah pendukung. “Saya rasa Lembata sangat membutuhkan kehadiran sebuauh Perguruan Tinggi. Tetapi belajar pada masa lampau di mana Lembata pernah memiliki Akademi Komnunitas tetapi hanya bertahan dua tahun, saya mengharapkan agar kali ini, semua pihak perlu terlibat aktif”, demikian tandasnya.
Untuk itu ia menambahkan bahwa kehadiran Perguruan Tinggi tidak hanya membutuhkan Gedung dan infrastruktur, tetapi terutama dukungan Sumber Daya Manusia. Menurut politisi 4 periode di DPR RI Senanya mengatakan bahwa keberhasilan Perguruan Tinggi akan sangat bergantung pada kolaborasi semua stakeholder terkait seperti: pemerintah, swasta, orang tua dan sekolah pendukung. Kerjasama menurutnya merupakan kata kunci yang akan sangat menentukan keberhasilan hadirnya Perguruan Tinggi di tanah Lembata.
Terkait dukungan ‘Senayan’ ia ungkapkan bahwa sebagai anggota DPR RI, ia tentu sangat mendukung hal ini. Dengan jaringan yang ia miliki akan membantu. Tetapi ia harapkan agar prosedur berupa persyaratan-persyaratan yang ada sesuai arahan dari Dikti perlu diikuti sehingga memudahkan mereka untuk dapat mendorong. Dukungan ini juga sudah ditunjukkan dengan membantu beberapa perguruan tinggi sebelumnya untuk berdiri.
Untuk Lembata dari sisi rasio antara jumlah tamatan SMA/SMK yang berada di atas 2.000 lulusan tiap tahun maka hal itu tentu sangat urgen dan perlu didukung. Namun yang jauh lebih penting, agar prodi yang didirikan menjawabi kebutuhan riil masyarakat. Prodi kelautan dan pertanian misalnya merupakan hal yang sangat urgen di Lembata. Intinya, lulusan S2 dari Fakultas Politik dan Sosiologi Universitaet Passau-RF Jerman (1992–1996) itu mengharapkan agar prodi yang didirikan benar-benar menjawabi kebutuhan masyarakat di Lembata.
Pertemuan yang berlangsung hampir 3 jam yang dihadiri para Kepsek dan jajaran DPC PDIP Lembata dan Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata itu dilaksanakan dalam dialog penuh keakraban. Pertemuan yang dilaksanakan dalam suasana kesederhanaan itu diselingi dengan makanan ringan berupa ubi, singkong, dan pisang rebus dan jagung titi ala Lamaholot.
Terhadap pertemuan ini, Fr Paul CMM merasa sangat puas dan terdorong untuk segera melengkapi data-data agar periode berikutnya para siswa di SMARD yang snagat membutuhkan PIP dapat terlibat. “Kami juga akan segera melengkapi dengan proposal yang akan dikirim ke Pak AHP agar dapat membantu proses pembangunan Gedung SMA Sekolah Keberbakatan Olahraga San Bernardino (SMARD)”, demikian ungkapnya.
Selanjutnya, Frater kelahiran Aliuroba Kedang yang juga lulusan S2 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Manado 2020 itu segera merapatkan barisan terutama meminta Operator Dapodik untuk memanfaatkan peluang dengan melengkapi data-data sebagaimana ditandaskan oleh AHP dalam pertemuan itu. Leo Lau juga menambahkan bahwa dengan bantuan PIP, SMARD sendiri terus membuka peluang bagi siswa-siswi Lembata yang tidak mampu untuk masuk SMARD. (Team Humas Koker).