Progam Tanam Jagung di Food Estate Kabupaten Belu Gagal
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Anggota DPRD Belu, Benediktus Hale angkat bicara terkait penanaman jagung di Food Estate, Rotiklot, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL.
Menurut dia, progran penanaman jagung di Food Estate Rotiklot gagal. Pasalnya, jagung yang ditanam secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo diatas lahan 16 hektare dalam kunker lalu tidak tumbuh.
“Saya nilai, penanaman jagung di Food Estate Rotiklot gagal,” ujar Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Belu itu, Senin (25/4/2022).
Diutarakan, terkait kondisi tersebut saat ini Dinas Pertanian Belu kembali mengerahkan alat pertanian guna mengolah lagi lahan itu untuk ditanami jagung.
“Setelah diberitakan media bahwa gagal, Dinas mulai olah lahan untuk tanam lagi,” ungkap Bene sapaan akrab Anggota DPRD Belu dua periode itu.
Terkait itu, dia meminta Dinas teknis untuk fokus dan menjaga hingga berhasil dan menjadi proyek percontohan. “Jangan sampai upaya menutup kegagalan itu gagal juga. Jadinya gagal diatas gagal,” kata dia.
Akui Bene, dirinya memiliki lahan yang diolah sendiri disekitaran lahan Food Estate Rotiklot. Sehingga dirinya mengetahui persis tentang kegagalan tersebut.
“Kegagalan sudah didepan mata. Saya biasa lihat pekerjaan di lahan saya di Rotiklot jadi saya tahu persis. Jagung yang ditanam Presiden tidak tumbuh. Kalau alasannya air, itu bendungan Rotiklot airnya begitu banyak. Masyarakat hanya nonton itu bendungan, karena tidak ada saluran irigasi. Kalau bendungan dibuka, air terbuang di kali,” ujar Bene.
Masih menurut dia, saat presiden melakukan penanaman jagung secara simbolis di 16 hektare, alsintan lengkap, bahkan jumlahnya lebih banyak dari lahan pertanian yang ada. Namun sepulangnya Presiden, alsintas itu hilang entah kemana.
Lebih lanjut dia juga menyoroti Distan Belu membawa Bank NTT, juga off taker untuk meminta kelompok tani melakukan pinjaman di Bank NTT tanpa agunan dan bunga. Hal ini jelas memberatkan masyarakat.
“Jika nanti hasil panenannya tidak maksimal, siapa yang mau bayar pinjaman. Saya harap jangan membebani dan memberatkan lagi masyarakat dengan pinjaman dari ban,” pinta Bene.