KBRI Dili Nyatakan 20 ABK Tangker MT Ocean Star yang Dikabarkan Karam, Tertangani
Laporan Adi Rianghepat
Kupang, NTTOnlinenow.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili memastikan 20 anak buah kapan asal Indonesia yang bekerja pada tangker ocean star dan dikabarkan karam di peraiaran Timor Leste, aman dan sudah tertangani. Duta Besar RI untuk Timor Leste di Dili, Sahat Sitorus memastikan kondisi seluruh anak buah kapal saat ini aman, pasca pihaknya melakukan koordinasi dengan kapten kapal tangker tersebut.
Melalui pesan pendek kepada media ini dari Dili, ibu kota Negara Timor Leste, Sahat Sitorus menyampaikan bahwa koordinasi sudah dilakukan sejak Minggu 20 Juni. Dari hasil koordinasi dan komunikasi itu diperoleh informasi dari kapten kapal bahwa seluruh kru kapal dalam keadaan sehat.
“Kru kapal telah mendapat kiriman cadangan bahan makanan, air minum, air tawar dan bahan bakar dari agen kapal di Timor Leste pada tanggal 17 Juni 2021. Sehingga kru kapal sudah mulai dapat bekerja kembali,” tulis Duta Besar Sahat Sitorus, Senin (21/6/2021).
Persediaan logistik yang dikirimkan oleh agen kapal tersebut diperkirakan masih cukup untuk beberapa hari ke depan. Berkaitan dengan kondisi kapal, kapten kapal menyampaikan bahwa dengan diterimanya pasokan bahan bakar, listrik kembali menyala normal sehingga dapat mengaktifkan mesin untuk memompa air keluar dari kapal. Kapal saat ini masih parkir atau lego jangkar di kawasan pelabuhan Dili, sekitar dua kilometer dari dermaga pelabuhan, dan bukan di laut lepas. Walaupun kapal tidak merapat ke dermaga namun, posisi kapal bisa terlihat jelas dari tepi pantai Dili. Kapal terpantau dalam kondisi stabil.
Menurut Dubes Sahat Sitorus, Pada Jumat 18 Juni 2021, telah dilaksanakan pertemuan antara agen kapal MT Ocean Star dan perwakilan dari KBRI Dili. Pertemuan yang juga dihadiri oleh perwakilan kru kapal berlangsung dalam suasana cair dan kekeluargaan. Pihak agen kapal berkomitmen untuk segera menyelesaikan pembayaran gaji dan mengirimkan logistik secara berkala. KBRI Dili akan terus memantau pelaksanaan komitmen agen tersebut. Pada hari yang sama, otoritas setempat juga telah melakukan inspeksi ke atas kapal. Sebelumnya pada 25 Mei, kata Sahat Sitorus, nahkoda kapal menghubungi KBRI Dili guna menyampaikan permasalahan ABK Kapal MT Ocean Star.
Disampaikan bahwa gaji ABK belum dibayar, kiriman logistik dan BBM dari agen kapal mulai tersendat. Beberapa hari kemudian stok logistik dan bahan bakar kapal telah habis. Mengingat pasokan logistik dari agen kapal tidak kunjung tiba, KBRI Dili mengirimkan bahan makanan dan air minum ke kapal sebanyak empat kali. yaitu tanggal 2, 5, 8 dan 14 Juni 2021. KBRI Dili bersama dengan Kementerian Luar Negeri RI dan instansi-instansi terkait akan terus berkoordinasi menangani permasalahan ABK WNI di Kapal Tanker MT Ocean Star. Dalam hal ini, KBRI Dili memprioritaskan untuk memberikan bantuan dan perlindungan semaksimal mungkin kepada para ABK WNI, terutama penyelesaian hak-hak para ABK. KBRI Dili juga terus berkoordinasi dengan otoritas Timor Leste untuk mendorong penyelesaian permasalahan 20 ABK WNI dimaksud.
Sebelumnya beredar surat dari salah seorang anak buah kapal MT Ocean Star yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo, terkait kondisi kapal yang hampir tenggelam di perairan Timor Leste. Tak hanya itu, dalam surat itu, juga disampaikan kondisi 30 ABK asal Indonesia yang sudah tak berdaya karena kehabisan makanan. Berikut isi surat yang beredar di media sosial.
#Copas
Yang kami hormati Presiden RI Bapak Joko Widodo
Saat ini saya (Amir ) berada di perairan Timor Leste dalam kondisi kapal yang hampir tenggelam, kami direkrut oleh Perusahaan bernama PT. Niaga Shipping Internasional melalui Ibu Nia Wulandari Bagus dan PT Nezia Edirma Lda. Saat ini saya bersama 20 dua puluh orang WNI dan bergabung dengan MT OCEAN STAR sejak Februari 2021 sampai saat ini….
lokasi kami sekarang disini 8°32.386’S • 125°34.980’E
Kapal kami bertolak dari batam ke wini lalu ke Timor leste
Di Bulan Pertama (Februari) gaji kami semua terbayarkan setelah itu sampai hari ini gaji tidak terbayarkan (3 bulan) dengan berbagai macam alasan.
Kondisi saya dan teman teman sekarang diatas kapal sudah sangat memprihatinkan, Bahan Bakar/BBM sudah habis sejak awal Juni ini, crew sebagian sudah ada yang sakit-sakitan, bahan makanan juga sudah habis saat ini crew memakan seadanya saja seperti Mi instan tanpa air karena Fresh water /air tawar juga sudah habis sejak 1 Juni yang lalu, kami hanya menadah air hujan itupun kalau hujan turun, air got kamar mesin sudah tinggi yang suatu saat akan menyebabkan kapal tenggelam, pump room kamar mesin mesin bocor dan air sudah setinggi betis orang dewasa.
Tolong kami disini, kami ingin pulang ke Indonesia dengan selamat…
Saya dan teman-teman disini sudah tidak tahu mau berbuat apa lagi di perairan Timor Leste selama kurang lebih 4 bulan…
bantu kami keluar dari sini hubungkan kami ke pemangku kebijakan/pemerintah dan siapapun itu agar kami semua selamat…
mau pulang sudah tidak ada bahan bakar menuju Indonesia, mau sandar ke Timor Leste crew kapal tidak punya visa
Nyawa kami disini seperti barang mainan, dan sebentar lagi kapal akan tenggelam, kami semua adalah pejuang keluarga yg harus menafkahi seluruh anggota keluarga kami…
tolong bantu sebarkan informasi ini sebelum nyawa kami semua melayang di negeri orang
#SelamatkanPelautIndonesiadiTimorLeste