Antisipasi Rawan Pangan, Camat Roni Instruksikan Para Kades Alokasikan Dana ADD
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Camat Lamaknen Hironimus Mau Luma instruksikan kepada seluruh Kepala Desa dalam wilayah kecamatan untuk alokasikan dana ADD untuk sikapi jika terjadi rawan pangan
“Karena curah hujan tidak stabil diinstruksikan pada sembilan desa di Lamaknen untuk alokasikan dana ADD untuk ketersediaan pangan,” ungkap Roni Mau Luma, Rabu malam (19/2/2020)
Dalam asistensi ADD di bulan lalu dirinya telah memerintahkan dan para Kepala Desa sudah bersedia menyiapkan anggaran di tahun 2020 selama enam bulan untuk menyikapi rawan pangan.
“Ya, nantikan namanya rawan pangan itu kan pada saat musim pangan indikasi bahwa warga itu benar-benar rawan pangan baru kita bantu melalui dana ADD,” kata dia.
Dia juga mengingatkan kepada para Kepala Desa untuk dana ADD tidak keluar dari desa. Hal itu dimaksudkan dananya hanya berputar dalam desa, sehingga bisa meningkatkan ekonomi.
“Maksud para kepala desa tahan ADD tidak keluar desa agar perputaran dana itu bisa meningkat dengan cara pihak supplier yang kerja proyek ADD itu tidak dari luar Kecamatan Lamaknen tapi dari dalam desa,” tegas mantan Sekcam Lamamknen Selatan itu.
Lanjut Roni Mau Luma, selama ini sesuai pantauan ADD yang sebelumnya 50an juta dan sekarang sudah mencapai ratusan juta tapi indikasi penurunan kemiskinan tidak terlalu nampak itu salah satu alasan pertama. Selain itu juga dalam perencanaan program ADD itu kurang memperhatikan skala super prioritas dalam hal ini sandang, pangan dan papan.
“Sehingga angka kemiskinan tidak berkurang dengan dasar penerima PKH tidak pernah berkurang dan ini sudah tahun kelima ADD ada yang sudah mencapai Rp1,6 miliar. Angka kemiskinan sepertinya berjalan di tempat karena salah satu dasarnyan peneima PKH tidak berkurang,” ujar dia.
Tambah mantan Kabag Humas Setda Belu itu bahwa, dirinya pernah menyampaikan ke seluruh Desa soal pemberdayaan masyarakat desa dengan ADD seperti, kegiatan poryek desa bahan material lain seperti batu pecah, batako bisa gunakan warga di kecamatan Lamaknen.
“Bukan gunakan orang dari luar, tapi dana kita berdayakan masyarakat sehingga perputaran uang itu hanya di dalam desa saja. Kita ingin agar dana ADD itu hanya berputar dalam desa sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat desa,” kata dia.