Ini Kata Uskup Dominikus Terkait Pembangunan Patung Rohani di Teluk Gurita Atapupu
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Kabupaten Belu sementara membangunan kawasan taman doa di Teluk Gurita, Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Namun, proyek yang menelan anggaran APBD Belu kurang lebih Rp 16 miliar menyisahkan beberapa persoalan, salah satunya yakni masalah lahan belum beres. Pemda Belu belum memenuhi permintaan tiga Suku Kaliduk sebagaimana kesepakatan Pemda Belu dan suku.
Menanggapi polemik pembangunan patung itu, Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr mengatakan bahwa gereja dalam hal ini keuskupan Atambua tidak mempunyai rencana untuk pembangunan patung tersebut. Baik patung Bunda Maria maupun Gua Bunda Maria sudah banyak di Belu wilayah keuskupan Atambua.
“Dalam hal ini gereja sampai saat ini tidak mempunyai rencana untuk membangun Gua Maria atau Patung Maria yang berada di wilayah keuskupan Atambua. Karena kita sudah mempunyai banyak patung dan gua Maria,” terang Uskup Domi.
Dituturkan bahwa, pembangunan patung itu adalah rencana Pemerintah dan silakan diatur di Pemerintah. Jika pada saatnya yang tepat, pihak gereja akan memberikan masukan dan pertimbangan terutama terkait sisi pengembangan iman umat.
Lanjut Uskup Domi, pembangunan itu rencana Pemerintah silakan diatur di Pemerintah, nanti pada saatnya yang tepat kita akan memberikan masukan, memberikan pertimbangan. Dan saya sudah memberikan pertimbangan, saya kembalikan kepada tupoksi dari urusan Pemerintah.
“Kalau tupoksinya jelas, kita dari pihak gereja akan mempertimbangkan apakah dari segi pengembangan iman umat itu bisa disenergikan dengan Pemerintah,” kata dia.
Akui dia, dirinya tidak bisa banyak komentar lantaran terkait pembangunan patung tersebut. Pihaknya sudah dikonsultasikan dan memfasilitasi untuk melakukan study kelayakan tetapi tidak ada hasil sampai dengan saat ini.
“Saya tidak bisa berbicara lebih lanjut, karena kita dari pihak gereja baru berupa konsultasi. Pernah kita memfasilitasi juga dengan penyertaan seorang imam untuk study kelayakan tapi bagaimana tentang study itu sampai sekarang saya belum mendapatakan masukan (hasil-red),” sebut Uskup Domi.
Masih menurut dia, mengenai rencana pembangunan patung di wilayah keuskupan Atambua ada dua rencana, satunya di Kabupaten TTU hingga sekarang berita selanjutnya belum jelas. Di Belu rencananya di salah satu tempat di pantai utara.
“Sampai sekarang untuk gereja belum jelas dan ia meminta itu dimasukan dalam tupoksi Pemerintah,” ucap dia.
Dikatakan, jika itu memang menjadi tupoksi pemerintah dia berharap dapat diatur dengan baik untuk kesejahteraan seluruh masyarakat dengan melakukan perencanaan yang baik pula. Yang diharapkan adalah kalau itu menyangkut pelayanan publik Pemerintah semoga diatur dengan baik dengan tujuan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.
“Tentunya diperlukan proses-proses pembangunan yang pasti harus direncanakan secara baik. Jadi perencanaan mulai dari anggaran, aset yang digunakan sampai dengan penggunaannya. Untuk gereja itu adalah tugas Pemerintah. Maka saya katakan perlu dipertimbangkan tupoksi dari Pemerintah,” akhir Uskup Domi.